SegmenNews.com- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar umat Islam di Indonesia menggunakan sudut pandang kebudayaan dalam melihat perbedaan pada pemahaman keagamaan, di samping pendekatan-pendekatan yang lain. Menurutnya, setiap perbedaan memiliki latar belakang dan konteksnya masing-masing.
Lukman memberi contoh perbedaan pendapat dan sikap ulama dalam hal melindungi dan menjaga harkat dan martabat perempuan.
Menurutnya, semua ulama dan umat Islam di Indonesia dan seluruh negara belahan dunia, sepakat bahwa perempuan harus dilindungi dan dijaga harkat dan martabatnya.
Tetapi, lanjut Lukman, antara satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda dalam implimentasinya. Begitu juga antara satu negara dengan negara lain, cara ulama masing-masing negara memiliki cara dan sikap berbeda dalam hal teknis penerapan perlindungan perempuan, sebagaimana terkandung dalam nilai dan ajaran Islam.
“Di sebagian negara Jazirah Arab, misalnya. Perempuan dilarang menyetir mobil. Jangan dilihat itu diskriminatif. Itu cara ulama di sana melindungi perempuan,” kata Lukman saat menyampaikan orasi ilmiah di acara wisuda ke-78 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 19 Maret 2017.