Bathin Solapan(SegmenNews.com)- Keberadaan Teaching Factory di SMK Negeri 3 Perminyakan Mandau terus diperkuat. Kali ini, untuk memantapkan kesiapan sumber daya pendukungnya, pihak SMK 3 melangsungkan Workshop Pendampingan Teaching Factory, Rabu (4/10/17).
Workshop digelar selama 3 hari di Hotel Surya Duri dan diikuti peserta dari guru Produktif dan Kewirausahaan, serta Kepala Program Study SMKN 3 Perminyakan Mandau.
Workshop tersebut dibimbing narasumber dari P4TK Cianjur, P. Edy Siswanto S.Sos MPd dan dihadiri Perwakilan MKKS Bengkalis, Helmi Suhaimi S.Pd.
Agus Subagiyo MSi selaku Kepala Sekolah SMKN 3 Mandau menerangkan tujuan dari Teaching Factory yaitu untuk menerapkan pembelajaran berbasis produksi.
“Sekolah yang mempelajari pabrik, yang mampu menghasilkan produk-produk unggulan,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Agus, SMKN 3 Perminyakan Mandau telah menghasilkan produk-produk dan jasa seperti sabun pencuci, sumur bor, pengelasan dan pabrikasi, pemetaan dan pengukuran lahan dan pembuatan batu akik serta batako.
Perwakilan MKKS Bengkalis, Helmi Suhaimi S.Pd menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan workshop tersebut.
“Dengan adanya program Teaching Factory ini, sekolah akan lebih bersungguh-sungguh dalam membangun sekolah Industri. Semoga kedepannya lebih banyak lagi sekolah yang mendapatkan bantuan program ini,” tuturnya.
Sementara Edy Siswanto S.Sos MPd selaku fasilitator teknis pendampingan Workshop Teaching Factory melakukan pembimbingan kepada guru agar dapat mengimplementasikan disekolah.
“Pada prinsipnya, disini kita memberikan pemahaman tentang konsep teaching factory, kemudian kita berharap dapat diimplementasikan disekolahnya,” terangnya.
Program Teaching Factory tersebut, menurut Edy, dapat menghasilkan sekolah yang berbasis industri.
“Manfaatnya, para siswa mempunyai keterampilan atau kompetensi dalam berwirausaha. diharapkan dapat sesuai standart industri, dan melahirkan produk dan jasa yang unggul,” ujarnya.
Dikatakan Edy, TF tetap berfungsi sebagai pusat pembelajaran, namun dengan habit dan iklim serupa seperti yang ada dan terjadi dalam lingkungan industri sebenarnya.
“Teaching factory mengimbaskan apa yang ada di manufaktur ke SMK, sehingga setting semirip mungkin prosesnya seperti dalam industri. Program utamanya adalah mempersiapkan kompetensi lulusan ke dunia kerja atau wirausaha,” imbuhnya.***(edi).