Relawan “Maju” Sambangi Rumah Warga Desa Banglas

Relawan “Maju” Sambangi Rumah Warga Desa Banglas

Meranti(SegmenNews.com)-Penghuni grup whatshap relawan “MAJU”, Jum’at 3 desember 2020 pukul 11.00 WIB melakukan kunjungan silaturrahmi ke kediaman ibu Romlah (60), Jalan rintis Laut Gang Kaat, Desa Banglas Barat, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kedatangan penghuni atau anggota Grup Whatshap Relawan “MAJU” singkatan Masrul-Yulian itu di pimpin langsung oleh Sugianto atau yang akrab di sapa Mas Tato, Jum’at(02/01/2020).

“Kedatangan kami kesini ini dalam rangka untuk menjalin tali silaturrahmi antar sesama warga, sekaligus ingin melihat lebih dekat bagaimana kondisi ibu Romlah sekeluarga sebenarnya,” kata Mas Tato.

Tambah Mas Tato lagi, kedatangan mereka ini berawal dari informasi yang beredar di media sosial dan grup whatshap beberapa hari terakhir, yang mana informasi yang didapat kondisi kehidupan ibu dan keluarga ini sangat membutuhkan pertolongan.

“Selain meningkatkan silaturrahmi. Kami juga membawa sejumlah oleh-oleh berupa bahan pokok makanan, guna membantu meringankan kehidupan buk Romlah,” sampainya.

Dan kami menyampaikan permohonan maaf,jika kedatangan kami ini membuat keluarga buk romlah kurang berkenan.Namun inilah yang dapat kami lakukan untuk membantu meringankan beban keluarga.

Sementara itu, Romlah dalam penuturanya mengatakan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan yang telah di berikan,” Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulianya kepada keluarga kami. Hanya Allah lah nanti yang membalasnya.

“Kami sudah 19 tahun atau hampir 20 tahun lamanya tinggal di rumah ini, Rumah yang kami tempati ini kami bangun di atas tanah warga, Yang sudah mengaggap kami ni seperti suaudara lah, Kata Romlah mengawali pembicaraanya.

Lanjut Romlah lagi yang ketika itu duduk di lantai rumahnya bersama anak dan menantu serta cucunya itu, Sejak setahun kebelakangan ini saya sudah tidak bisa berjalan lagi, karena kedua kaki saya lumpuh, kalau badan, lihat sendiri sehat kan, sambil memutar-mutar kedua tanganya.

“Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, Kami satu rumah ini bergantung sekali kepada hasil kerja anak saya, Yang keseharianya mencari kayu teki untuk di jual ke panglung arang terdekat, Tutur Romlah lagi.

Tambah dia lagi,Biasanya dalam satu hari, anak saya mencari kayu teki atau kayu bakau untuk di jual, hanya mampu mendapatkan uang antara 40- 60 ribu rupiah, Itupun kalau kondisi air sungai lagi pasang, Kalau air sungai kecil tak dapat bekerja lah, Keluhnya.

Ya seperti hari ini, dan dua hari kedepan, kondisi air sungai kan kecil, jadi anak saya tidak bisa kerja mencari kayu teki untuk di jual tutupnya.***(Ags)