“Kebanyakan peristiwa itu dilakukan oknum-oknum yang masih muda. Mereka ini masih labil dalam mengkontrol emosi. Dulu itu ada Bimtal (Bimbingan Mental). Saya rasa itu mesti ditingkatkan lagi,” ujar Taufik di Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) ini, perlunya pembinaan mental prajurit baik di TNI maupun Polri dilakukan terus menerus, semata-mata demi meningkatkan kecerdasan emosional para prajurit. Ia yakin ketika hal tersebut dilakukan, maka para prajurit akan semakin memaknai tugas yang sebenarnya sebagai pengayom masyarakat.
Saat ditanya apakah ada dugaan bentrok diakibatkan kecemburuan sosial, Taufik mengaku tidak ingin kasus ini dikait-kaitkan dengan hal tersebut. Apalagi sampai menggeneralisir seolah-olah selama ini ada masalah antara TNI dan Polri. Ia sekali lagi mengingatkan, bahwa apa yang terjadi lebih karena ulah oknum yang tidak dapat saling menahan emosi.
Sebagaimana diketahui, Kamis (7/3) pagi, sekitar Pukul 08.00 WIB, Mapolres OKU di Jalan S Parman Nomor 1 Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, dirusak dan dibakar sejumlah oknum TNI berseragam lengkap. Akibatnya, sejumlah gedung, beberapa unit mobil dan motor terbakar. (snc/jpnn)