Polisi Bekuk Pembobol ATM Bermodus Call Center di Pekanbaru

ilustrasi
ilustrasi

Pekanbaru (SegmenNews.com)– Akmal, warga Jalan Bambu Kuning, Pekanbaru, diciduk polisi karena diduga terlibat dalam sindikat pembobolan ATM. Bersama temannya, ia berlaku seolah sebagai call center bagi nasabah yang kartu ATM-nya tertelan mesin. Belum dapat mangsa, ia lebih dulu ditangkap.

Akmal diringkus aparat Polsek Tampan Pekanbaru di sebuah mal di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru. Tiga hari terakhir, ia mondar-mandir di ATM mal tersebut.

“Karena curiga, lantas pihak satpam menghubungi kita. Dari sana tersangka kita ciduk, dan kita pemeriksa. Akmal mengakui menjalankan penipuan ini bersama temannya. Sekarang temannya lagi kita buru,” kata Kapolsek Tampan M Idris kepada detikcom , Jumat (15/3/2013).

Di hadapan polisi, Akmal menyampaikan ‘skenario’-nya. Sebelum beraksi, ia terlebih dahulu menyelipkan anak korek api ke mesin ATM. Harapannya, bagi yang akan mengambil uang, ATM-nya tersangkut. Dia juga menempel stiker kecil dengan nomor HP seakan menjadi operator pihak bank.

Akmal bertugas sebagai orang yang mengawasi sekaligus meyakinkan nasabah yang akan mengambil uang di ATM. Temannya yang kini buron, bertugas menerima telepon.

Ketika nasabah masuk ke ruangan ATM, Akmal berlagak ikut mengantre. “Jika ada nasabah yang ATM-nya macet, tersangka pura-pura prihatin dan menyarankan nasabah segera menghubungi nomor HP di stiker itu,” kata Idris.

Nomor HP di stiker bukanlah operator bank, melainkan nomor teman Akmal. Nasabah menghubungi nomor tersebut, lantas di ujung telepon temannya minta nomor PIN ATM agar bisa diblokir. Selanjutnya, suara diujung telepon itu berjanji akan segera menghubungi kembali jika sudah tertangani.

“Korban yang kemungkinan besar percaya, lalu meninggalkan ATM itu begitu saja karena yakin ATM-nya sudah diblokir. Tersangka berencana mencongkel ATM tersebut dengan gergaji kecil. Begitu ATM keluar, lantas seluruh uangnya diambil,” kata Idris.

Skenario itu sudah pernah dilakukan di Padang, Sumbar. Dan, berhasil. Sepertinya, lain Padang memang lain Pekanbaru. (dtc)