18 Sekolah di Sidimpuan Tunda UN

UNaSidimpuan (SegmenNews.com)– Ujian Nasional (UN) bagi para pelajar SMA seharusnya serentak dilaksanakan hari ini, Senin (15/4). Namun, disebabkan berbagai kendala teknis sejumlah sekolah di Indonesia harus menunda pelaksanaan UN. Termasuk, delapan sekolah di Padangsidimpuan (Psp) dan 10 sekolah di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Delapan sekolah itu; Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Anshor, MAS Darul Istiqomah, MAS Al-Manar, MAS YPKS, SMA Harapan, SMA Taman Siswa, SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 8.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Psp Masuddin Lubis, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Unimed kemarin sekitar pukul 16.00 WIB.

Tujuannya membahas masalah naskah yang kurang dan yang tidak ada sama sekali untuk Kota Psp. Setelah dirembukkan, sambungnya, ada delapan sekolah yang harus menunda pelaksanaan UN mulai Senin (15/4) hingga Kamis (18/4) mendatang.

“Sesuai hasil rapat dengan pihak Unimed, diputuskan pelaksanaan UN di delapan sekolah ditunda karena ketiadaan soal sama sekali,” terangnya kepada METRO, Minggu (14/4) sekitar pukul 17.30 WIB.

Masih menurut Masuddin, untuk sekolah-sekolah yang kekurangan naskah diputuskan untuk memfotokopi. “Untuk naskah yang kurang akan kita fotokopi dengan diawasi oleh petugas polisi dan pihak yang terkait,” jelasnya.

Sebelumnya atau sekitar pukul 12.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Psp, tampak beberapa petugas kepolisian mengawal dan menjaga proses pendistribusian naskah-naskah UN yang akan dibagikan. Dokumen Negara yang bersifat rahasia tersebut akan didistrtibusikan ke beberapa sekolah-sekolah setingkat SMA, MAS dan SMK di Psp.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Psp Abdul Rosad Lubis, sampai saat ini ada beberapa sekolah yang kekurangan naskah ujiannya, dan ada juga yang tidak ada sama sekali naskah ujiannya. Seperti MAS Al-Anshor, MAS Darul Istiqomah, MAS Al-Manar, MAS YPKS, SMA SMA Harapan, SMA Tamsis (Taman Siswa), SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 8. Semuanya sama sekali tidak ada naskah ujian untuk program IPS.

Ia menambahkan, untuk SMK Negeri 1, ada 3 sampul yang kurang, yaitu 60 lembar naskah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Begitu juga dengan SMA Negeri 6 yang kekurangan 1 sampul atau 20 lembar naskah ujian untuk mata pelajaran Matematika dan 20 lembar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

“Kita sudah koordinasi dengan pihak Unimed (Universitas Negeri Medan), sebagai koordinator pendistribusian naskah ujian. Mungkin nanti kami akan rapat untuk membahas masalah ini dan seperti apa solusinya,” sebutnya.

Sementara di SMAN 2 Kota Psp yang menjadi salah satu sub rayon dari pendistribusian naskah-naskah untuk dibagikan ke beberapa sekolah juga mengalami hal yang sama. Kepala SMAN 2 Kota Psp Drs Zulbakti menerangkan, untuk SMAN 2 sendiri naskah ujian yang diterima semuanya ada dan tidak ada yang kurang.

Namun, pihaknya khawatir nakah UN kurang maka disaksikan petugas yang mengawasi, pihak sekolah meminta izin untuk membuka dan menyusunnya dengan rapi dan teratur. “Kita sudah minta izin kepada petugas untuk membukanya, alasannya agar mempermudah pendistribusian,” jelasnya.

10 Sekolah di Tapsel
Ketua Panitia UN Tapsel Sabar Makmur didampingi sekretaris Ishak Marbun ditemui Minggu malam (14/4) di Kantor Dinas Pendidikan menyebutkan, kekurangan naskah soal dan LJK, terdapat di 10 sekolah SMA sederajat di Tapsel. “UN susulan diterapkan bagi sekolah yang sama sekali tidak ada naskah soal UN. Yang kekurangan sama sekali untuk jurusan IPS. Ada 10 SMA dan MA di Tapsel,” terangnya.

Sekolah-sekolah itu; SMAN 1 Angkola Selatan, SMAN 1 Sipirok, SMAN 1 Angkola Barat, SMAN 1 Sayurmatinggi, SMAN 1 Saipar Dolok Hole, SMAN plus Sipirok, SMAN 1 Arse, MA Darul Mursyid dan SMAN 1 Batang Angkola, MA Baharuddin.

“Kesepuluh sekolah ini tidak mengadakan UN utama, tapi UN susulan. Tapi yang jurusan IPS saja. Kalau yang jurusan IPA tetap ujian,” ujarnya.

Untuk UN susulan akan dilaksanan pada 22 April hingga 25 April 2013. Untuk sekolah-sekolah lain di Tapsel, UN dilaksanakan seperti biasa, tidak ada kendala.

Namun ada satu sekolah jurusan IPA di SMAN 1 Angkola Barat, kekurangan 11 lembar soal untuk sekolah tersebut. Solusinya, soal difotokopi panitia yang diawasi koordinator pengawas dan pihak kepolisian.

sumber:metrosiantar