La Noria – Jasad “alien” kerdil yang ditemukan sepuluh tahun lalu di Gurun Atacama, Cile, ternyata manusia. Fakta terbaru ini terungkap lewat film dokumenter berjudul Sirius yang menyebutkan hasil tes DNA terhadap jasad humanoid berukuran 15 sentimeter tersebut.
Media massa di Cile melaporkan bahwa sisa-sisa jasad “alien” bernama Ata itu ditemukan oleh Oscar Munoz pada 19 Oktober 2003. Ia menemukan Ata di permukiman La Noria di Gurun Atacama yang telah ditinggalkan penduduknya.
Ata ditemukan di dekat sebuah gereja kosong dalam keadaan berbalut kain putih. Seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 25 April 2013, sebuah koran Cile melaporkan bahwa kerangka berkepala besar dan lonjong itu “tidak lebih besar dari sebuah pena”.
“Makhluk ini bergigi keras, kepalanya menggembung dengan tonjolan aneh di atasnya,” tulis Daily Mail. Tubuh Ata digambarkan bersisik dan berwarna gelap. “Tidak seperti manusia, Ata memiliki sembilan tulang rusuk.”
Sejak identitas Ata terungkap, spekulasi tentang asal-usulnya mulai bermunculan. Beberapa di antaranya menyebutkan Ata sebenarnya janin manusia atau monyet yang digugurkan dini. Ada yang menduga Ata merupakan spesies asing alias alien.
Film dokumenter Sirius yang diputar perdana Senin, 22 April 2013, di Los Angeles, menampilkan sebuah terobosan besar dalam pencarian makhluk luar angkasa. Para penggemar ET dan UFO berspekulasi bahwa bahwa film ini mengungkap bukti yang menunjukkan sisa-sisa keberadaan alien.
Pembuat film, Steven Greer, yang mendirikan Center for the Study of Extraterrestrial Intelligence (CSETI) dan Disclosure Project, sebelumnya menyatakan Ata sebagai makhluk luar angkasa.
Namun, Garry Nolan, direktur biologi sel punca di Stanford University’s school of Medicine California, membantah dugaan tersebut. Ia mengatakan Ata bukanlah sesuatu yang luas biasa atau bersifat paranormal. “Ini (Ata) adalah manusia yang hanya mengalami mutasi yang menarik,” kata dia tentang hasil tes DNA terhadap Ata.
Hasil tes itulah yang kemudian disajikan dalam film Sirius. Tes DNA juga membantah klaim yang menyatakan Ata adalah janin manusia atau monyet. Hasil analisis ilmiah terhadap sampel DNA dari sumsum tulang menunjukkan Ata sebenarnya seorang manusia laki-laki yang mengalami mutasi dan sempat bertahan hidup selama 6-8 tahun setelah kelahirannya. (tpc)