Pesawat jet dengan kapasitas 16 penumpang ini terbang tanpa awak.
Sebuah pesawat terbang tanpa awak, yang dikembangkan industri penerbangan Inggris, BAE, sudah berhasil diterbangkan.
Ini adalah kali pertama pesawat terbang tanpa awak diterbangkan di wilayah udara yang juga menjadi kawasan terbang dari dari pesawat lain dengan pilot manusia.
Lepas landas dari daerah Warton, Inggris sebelah barat daya, menuju ke kawasan utara Pulau Inggris dan mendarat di wilayah Inverness, Skotlandia.
Selama penerbangan yang berjarak 500 mil itu, pesawat dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot yang berada di daratan sesuai dengan instruksi dari National Air Traffic Services.
Pesawat yang dikenal dengan nama The Flying Testbed ini memiliki 16 buah bangku penumpang dan dilengkapi dengan sistem sensor robotik yang membantunya dalam mengidentifikasi dan menghindari bahaya. Uji penerbangan yang berhasil ini dilakukan bulan lalu namun baru diungkapkan saat ini.
Penerbangan kali ini adalah uji coba terbaru dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh proyek Astraea (Autonomous Systems Technology Related Airborne Evaluation and Assessment).
Proyek yang menghabiskan dana sebesar Pound 62 juta dari hasil sumbangan beberapa perusahaan komersial dan pemerintah Inggris ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan terbangnya pesawat tanpa awak di wilayah udara yang juga digunakan oleh pesawat dengan awak.
Dampak sosial
Dalam sebuah konferensi pers tahun lalu, direktur proyek Astraea, Lambert Dopping-Hepenstal, mengatakan bahwa menerbangkan pesawat tanpa awak di jalur lalu lintas udara yang dipakai bersama-sama ini sungguh merupakan tantangan tersendiri.
“Bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga terkait mengenai dampak sosial, etika, dan hukum,” kata dia.
Andrew Champan, seorang ahli pesawat tanpa awak dari National Air Traffic Services (Nats) mengatakan: “Nats menjamin bahwa uji coba terbang ini diselenggarakan tanpa menyebabkan gangguan apapun terhadap penggunaan lalu lintas udara lainnya di waktu yang bersamaan.”
Menteri Energi dan Bisnis Inggris, Michael Fallon, mengatakan uji coba penerbanga ini adalah sebuah “perintis.”
“Pencapaian Astraea sangat signifikan dalam menempatkan industri Inggris di posisi yang bagus secara global di bidang pesawat tanpa awak dan ini dapat juga kita kembangkan peraturannya untuk pemakaian sipil,” kata dia.
sumber:bbc