Rokan Hilir(Segmennews.com)- Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus maksimal penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari semua sektor. Namun, pendapatan terbesar daerah disektor dana perimbangan bagi hasil bukan pajak.
Dikatakan Kepala Dispenda Rohil, H Ferry Hendra Parya bahwa sektor pendapatan daerah terbesar bersumber dari dana bagi hasil migas (bukan pajak-red) tahun 2014 mencapai Rp1,2 triliun, dengan persentase 69.51 persen.
Begitu juga realisasi pendapan dana perimbangan tahun 2013, angkanya cukup besar mencapai Rp1,3 trilun lebih. Dengan persentase pendapatan 80.37 persen. Dari hasil ini, sektor penerimaan lainya dapat terbantu sehingga pendapatan asli daerah naik setiap tahunya.
“Kita akui dari sektor pendapatan dana perimbangan sangat bsar membantu daerah dalam mencapai keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu, dispenda berupaya terus mengenjot disetiap satker untuk mencapai realisasinya,” jelasnya, Senin (5/1/2015).
Menurutnya, sedangkan disektor penerimaan daerah lainya yang besar bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Ditambah sektor lainya pendapatan asli daerah seperti pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian sumber lain pendapatan daerah yang sah.
“Jadi dari semua sumber penerimaan daerah dikalkulasikan meningkat atau naik setiap tahunya. Artinya, realisasi pendapatan yang ditargetkan tercapai. Meski demikian, hasil keseluruhan pencapaian terget daerah setiap tahunya akan jadi perbandingan. Dengan demikian menjadi motivasi bagi satker terkait untuk mengenjot setiap sektor pendapatan daerah,”ungkapnya.
Ferry menambahkan, seperti Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan hingga saat ini belum mencapai hasil yang maksimal. Minimnya kesadaran objek wajib pajak daerah menjadikan pendapatan disektor tersebut berkurang.***(advertorial/karyadi)