Bupati Instruksikan Peserta Diklat P4S Difokuskan di RTMPE

 

Bupati Kampar beri materi Peserta Diklat pertanian terpadu dilokasi P4S Kubangjaya.
Bupati Kampar beri materi Peserta Diklat pertanian terpadu dilokasi P4S Kubangjaya.

Siak Hulu(SegmenNews.com)- Semangat dan keseriusan Bupati Kampar H.Jefry Noer memajukan dan mengangkat derajat dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kampar agar dapat terlepas dari pengangguran dan kemiskinan, terlihat satu hari usai pembukaan pendidkan dan latihan (Diklat) di pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (P4S), dirinya langsung memberi motifasi dan arahan peserta, Jumat (27/3).

Disampaikan Bupati kepada instruktur pertanian, peternakan dan perikanan, agar peserta Diklat P4S yang baru menjalani diklat di P4S, setengah hari saja materi pembekalan, kemudian harus di pokuskan belajar dan praktek di areal percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), agar paham betul memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang ada.

Kepada Angkatan II dan III tahun 2015, sebanyak 153 peserta dari perwakilan desa dan 21 kecamatan sekabupaten Kampar termasuk saat itu hadir peserta magang dari SMKN 1 sosa Kabupaten Padang Lawas Propinsi Sumatera Utara, Jefry menerangkan, ke depan harus dapat merubah “mean sheat” atau pola pikir lama yaitu beternak sapi mengharapkan hasil utamanya dari dagingnya untuk di jual dan anakan sapi, tetapi sekarang dibalik sumber utama penghasilan itu dari kotoran sapi.

Bupati Kampar beri materi Peserta Diklat pertanian terpadu dilokasi P4S Kubangjaya
Bupati Kampar beri materi Peserta Diklat pertanian terpadu dilokasi P4S Kubangjaya

Dengan memanfaatkan kotoran padat bisa dijadikan biogas untuk tenaga listrik, dari urine sapi bisa dijadikan pupuk tanaman yang harga jualnya bisa mencapai Rp 25 ribu perliternya, pupuk ini sudah dibuktikan dan di ujicoba dengan hasil yang sangat memuaskan.kata Jefry.

Untuk apa pelihara sapi banyak kalau tidak bisa memanfaatkan bagaimana cara mendapatkan uang banyak, begitu juga ayam petelur dapat di pelihara dan ikan kolam kerambah, semua ternak hanya memerlukan lahan lebih kurang berukuran seluas 4 X 6 meter saja, ada juga lahan pertanian yang dapat ditanami tanaman bawang, cabai dan lainnya hanya memerlukan areal seluas lebih kurang 150 meter persegi.

Untuk bisa memanfaatkannya dan memaksimalkan lahan, harus dengan bekal ilmunya, karena itu dengan ketekunan dan keseriusan belajar, akan mendapatkan ilmunya dan jangan malu bertanya kalau belum paham,ungkapnya.

Bupati Kampar H Jefry Noer SH meninjau lahan tambahan perkampungan teknologi
Bupati Kampar H Jefry Noer SH meninjau lahan tambahan perkampungan teknologi

Lebih jauh Jefry menjabarkan, Kalau kebun sawit minimal harus punya lahan seluas 2 Ha, itu pun hanya mampu memberikan hasil 2 sampai 3 juta, sekarang dengan lahan yang hanya 1 000 meter mampu memberi hasil sampai puluhan juta.

Karena itu melalui diklat di P4S, Jefry mengingatkan untuk serius mengikuti pelatihan agar terserap ilmunya sehingga nanti kalau sudah lulus, dapat di aplikasikan di rumah dan desa masing-masing.

Sementara Wakil Kepala sekolah SMKN 1 Sosa yang membawahi bidang usaha dan industri Samrul fuad, yang membimbing siswa magang di P4S, menjelaskan, SMKN 1 sosa Kabupaten Padang Lawas Propinsi Sumatera Utara, magang selam 3 bulan di P4S, sejak 12 januari sampai 31 maret, dari jurusan bidang agronomi tanaman pangan dan jurusan holtikultura dan mekanisasi pertanian.

Dijelaskannya Samrul Fuad, motipasi dilaksanakannya magang di P4S, disamping menimbah ilmu di Kampar melalui P4S, juga untuk membuka ruang gerak antar Kabupaten dalam transfer ilmu pengetahuan.

Persiapan lokasi rumah mandiri pangan energi di lokasi pelatihan P4S desa Kubang Jaya
Persiapan lokasi rumah mandiri pangan energi di lokasi pelatihan P4S desa Kubang Jaya

Awalnya kami sedikit terheran begitu masuk wilayah ini, kan yang terpandang dari luar cuma hotel Tigadara, tetapi begitu memasuki wilayah P4S, kami terheran dan kaget,ucapnya ternyata luar biasa di dalamnya.

Begitu juga hal nya dengan dunia pertanian, setahu kami Kampar daerah panas, karena itu dirinya terkejut melihat bawang bisa tumbuh dan subur dengan hasilnya panen sangat memuskan.

Tak lupa dirinya menyampaikan apresiasi setingginya dan ucapan terimakasih kepada Bupati Kampar karena sudah dijamu dan dilayani dengan sangat baik dan memuaskan siswa-siswi kami yang magang di P4S.

Bahkan ke depan berencana untuk mengulang kembali berkunjung ke P4S, karena selama ini, tidak mengetahui kalau ada percontohan RTMPE di P4S yang sangat membuat dirinya ter inspirasi.

Perwakilan peserta P4S, Asril asal Koto Tuo mengatakan, dirinya termotipasi ikut P4S untuk mamajukan ekonomi keluarga karena sebelumnya di awal 2014, melihat keberhasilan rombongan wali desa Koto Tuo bersama masyarakat yang sudah berhasil panen ikan kerambah,” katanya.***(advertorial/ali)