Dandim 0303 Bengkalis: Swasembada Pangan Harga Mati

Net petani
Net petani

Bukit Batu(SegmenNews.com) Dandim 0303 Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Ariyanto memotivasi para petani di Kabupaten Bengkalis untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya padi. Mengingat sesuai keinginan pemerintah RI bahwa negeri harus mampu menjadi swasembada pangan.

“Pesan dari Pak Menteri, bahwa swasembada pangan ini merupakan harga mati. Kalau di TNI, NKRI adalah harga mati. Maka di bagi petani, keberhasilan swasembada adalah harga mati,” ungkap Letkol Arh Wachyu Dwi Ariyanto pada panen raya di Desa Parit I Api-api, Kecamatan Bukit Batu, Rabu (6/1/2016).

Untuk menyukseskan swasembada pangan, maka TNI AD dilibatkan dalam pendamping petani. Dandim menginginkan kemitraan yang telah terjadi antara TNI dan petani dapat ditingkatkan lagi, supaya apa yang dicita-citakan oleh Presiden RI dapat diwujudkan. Terutama agar negeri ini tidak lagi tergantung impor beras dari negara lain, tapi bagaimana kedepan menjadi swasembada padi.

Agar program swasembada pangan dapat terwujud, Wachyu berharap agar musim tanam padi di Kabupaten Bengkalis bisa ditingkatkan lagi dari IP 100 menjadi IP 200. Apabila, program IP 200 belum bisa diwujudkan karena tergantung dengan masalah cuaca, maka petani di Desa Parit I Api-api bisa beralih untuk menanam komoditi pangan lainnya, seperti jagung. Sebab tanaman jagung dinilai lebih kuat dengan kondisi lahan kering.

“Dari informasi yang saya terima, ada program 500 hektar menanam jagung dari kementerian. Hendaknya, program ini bisa dilaksanakan juga oleh para petani di Kabupaten Bengkalis,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Sarsito Wahono Gaib Subroto, mengatakan pada tahun 2016 Menteri Pertanian menargetkan produksi padi harus di atas 80 juta ton. Untuk Provinsi Riau, selama satu tahun ini Oktober 2015 – September 2016, ditargetkan untuk menamam 119 ribu hektar. Meskipun target ini, dinilai bukan mudah, namun hal ini bisa dilakukan apabila petani dan seluruh elemen dapat mewujudkan.

Gaib mengatakan musim tanam pada Oktober 2015-Maret 2016 masih tersisa tiga bula lagi, oleh karena itu petani di Desa Parit Api-api dan kecamatan Bukit Batu pada umumnya untuk memanfaatkan rentang waktu yang ada ini untuk menanam padi. “Waktu bulan tiga bulan ini tidak boleh lepas, khususnya bulan Januari dan Februari. Kalau air masih bisa mencukupi, hendaknya bisa segera dilakukan penanaman lagi,” tandasnya.

Gaib minta agar petani tidak puas dengan hasil musim tanam satu kali setahun, tapi hendaknya lebih ditingkatkan lagi menjadi dua kali satu tahun. Karena jika petani puas dengan musim tanam satu kali setahun, maka target 119 ribu hektar dalam tahun ini tidak bisa tercapai.***(rls)