
SELAMA ini Anda kerap merasa gatal, atau mencium bau tak sedap pada era kewanitaan Anda? Mungkin ini karena bahan yang Anda pakai untuk celana dalam.
Faktanya, bahan celana dalam dapat memengaruhi kebersihan, serta kelembapan bagian vagina. Terutama bagi wanita Indonesia, yang hidup di iklim tropis.
“Iya, bahan celana dalam wanita juga menjadi alasan area vagina sering gatal, tidak sedap, dan iritasi. Apalagi, di sini kan Indonesia punya iklim tropis,” jelas Dr. Ogi Dewangga, SpOG, sebagai pakar kewanitaan yang ditemui di dalam acara “Bersih Sehat Alami, Bebas Worry, Sofex Daun Sirih, di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).
Dr. Ogi menyarankan untuk memilih bahan celana dalam yang dipakai. Celana yang pas untuk iklim Indonesia adalah celana dalam berbahan katun, bukan spandek. Ini karena katun dapat menyerap keringat secara ampuh.
“Jangan gunakan bahan spandeks sebagai celana dalam. Disarankan pakai bahan celana dalam berbahan katun karena dapat menyerap keringat,” jelas Dr. Ogi.
Selain itu, wanita juga harus mengganti celana dalam selama 3 jam sekali jika ingin area vagina terjaga kebersihannya, dan juga beraroma wangi.
“Celana dalam juga harus diganti selama 3 jam sekali biar tetap terjaga kebersihannya,” jelasnya.(okz)