Pekanbaru(SegmenNews.com)- Puluhan pekerja kebersihan tergabung dalam Aliansi Buruh Kebersihan bersama Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pelanbaru melakukan aksi di depan kantor walikota Pekanbaru-Riau. Mereka meminta pihak terkait mengusut “Mafia Sampah”.
Sebab polemik sampah PT MIG dengan Pemko berimbas kepada mereka, hingga mereka belum menerima gaji bulan April dan Mei 2016.
Massa melakukan aksi dengan membawa tiga unit truk sampah. Massa sempat menggoyang pagar Kantor dan memblokir Jalan Sudirman depan Kantor Walikota. Mereka juga membentangkan spanduk tuntutan.
Diantaranya meminta pengusutan Mafia Sampah, menuntut agar Walikota Pekanbaru memecat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan yng dinilai tak becus dalam menjalankan tugas sehingga berimbas kepada nama baik Walikota Pekanbaru, dan meminta agar pemerintah memperjelas dan menjamin status dan kesejahteraan buruh sampah Kota Pekanbaru.
Dalam aksi, massa mengancam akan menuangkan sampah dari dalam truk dijalan raya, jika tuntutan mereka tidak diindahkan. Sebab walaupun mereka berorasi, namun tak seorang pejabat Pemko Pekanbaru yang bersedia menemui mereka.
“Satu truk ini berisi sampah 20 ton. Sengaja kami bawa, kalau tidak juga walikota menjumpai kami akan kami tumpahkan sampah ini didepan kantor walikota Pekanbaru,” kata Randi salah seorang petugas kebersihan yang ikut demo.
Massa menuntut agar Walikota Pekanbaru menyelesaikan masalah upah buruh sampah dengan segera melunasi utang gaji para buruh bulan April dan Mei. Selain itu, meminta agar pemerintah memperjelas dan menjamin status dan kesejahteraan buruh sampah Kota Pekanbaru.
“Hari ini kita kembali ke Kantor Walikota Pekanbaru, bila tidak ada tanggapan sampai sore, kita akan membuka tenda disana,” ujar seorang peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.***(hasran)