Wanita Arab Dilarang Nyetir Mobil, di Indonesia?

Itu berbeda dengan sikap mayoritas ulama di Indonesia. “Jangankan nyetir mobil, perempuan di Indonesia boleh jadi hakim, bahkan jadi hakim pengadilan agama. Sesuatu yang mungkin tidak terjadi di negara Arab. Itulah (cara) ulama-ulama kita dalam rangka menjaga derajat dan harkat perempuan,” kata Lukman.

Menurutnya, perbedaan sikap ulama dalam mengimplimentasikan nilai Islam itu didasarkan pada kearifan mereka melihat konteks kebudayaan di masing-masing daerah atau negara.

Wisudawan dan wisudawati perguruan tinggi Islam, kata Lukman, harus merawat kearifan yang telah dilakukan oleh Sunan Ampel dalam menyebarkan Islam di Nusantara.

“Karena itu, sarjana Muslim tidak hanya harus tinggi secara intellectual quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient-nya. Saya akan tambahi, sarjana Muslim juga harus tinggi cultural quotient-nya. Harus memiliki kecerdasan kebudayaan,” tutur dia. “Karena yang diperlukan sebenarnya kearifan dalam memahami dan menyikapi perbedaan.”