Staf Honorer Dinas Pendidikan Rohil Ini Buat 600 Dokumen Kontrak Proyek PL

Pekanbaru (SegmenNews.com)-Sidang perkara korupsi di Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir yang terungkap dari rekening gendut, dengan terdakwa Misnawati, Kadisdik Rohil dan dua staf honorer, Hero Sutrisno dan Jafar Siddik, Kamis (20/4/2017), kembali digelar.

Saksi sekaligus terdakwa memberi keterangan

Pada sidang kali ini, ketiga terdakwa memberikan keterangan sebagai saksi mahkota. Dalam keterangannya, Heri Sutrisno, mengakui dirinya ada diminta bantu oleh PPTK dan Kasubag di Dinas Pendidikan Rohil untuk membuat dokumen kontrak proyek penunjukan langsung.

Adapun total dokumen yang dibuat oleh terdakwa Heri Sutrisno sekitar 600 dokumen, meliputi dokumen proyek makan minum, pengadaan baju dinas, pengadaan baju olahraga dan pakai baju Melayu.

Dikatakannya, dirinya diminta bantuan oleh pejabat pengadaan, Suwarno dan Ardiansyah di ruang Kadis Pendidikan, Misnawati.

Untuk membantu pekerjaaan tersebut, terdakwa Heri Susanto meminta bantuan terdakwa Jafar Siddik, yang juga merupakan pegawai honor di dinas tersebut.

Khusus untuk proyek makan minum menurut Heri Sutrisno, Jafar Siddik membantu mencarikan perusahaan, carikan perusahaan, setelah lengkap diserahkan kepada PPTK dan langsung mencairkan.

“Kalau meubeler, ada langsung dari rekanan. Baju Linmas yang datang PPTK sama baju olahraga Melayu,” ujarnya.

Semenyata proyek laptop komputer, Kasubag perencanaan yang menyuruh Heri Sutrisno yakni Marisa. Pada kegiatan lain ada penandatanganan kontrak, Suwarno datang ke rumah.
“Pak Suwarno bilang, kalau sudah selesai suruh Jafar Siddik datang ke rumah jangan yang lain. Kemudian yang minta tandatangan ke rekanan Jafar Siddik. Karena dia yang cari rekanan.

Untuk SPP SPM, terdakwa Heri Sutrisno tidak tahu lagi, karena PPTK yang jalan. Heri Sutrisno juga mengaku tidak ada suruh Jafar Siddik buka rekening Bank Riau. “Waktu itu 16 Oktobet, Jafar telpon, pas pencairan ini kas kosong di BPPBD saran orang bank suruh buka tabungan, kata orang bank aman, saya setuju kalau memang aman, buka rekening pertama sekitar 1,4 miliar, gabungan dari PL yang dicairkan,” ujarnya.***(hasran)