Ricuh..Penari Massal Pacu Jalur di Kuansing Bakar Spanduk dan Atribut Tari

“Penari lain juga dijanjikan 400 ribu, namun kenyataanya hanya menerima kontribusi sebesar Rp200 ribu perorang,” kesalnya sebagaimana dilansir ranahriau.com.

Padahal, kata AM, untuk tampil maksimal dan memberikan yang terbaik mereka telah berlatih keras. Sampai-sampai mereka sempat tertidur saat latihan karena sangat letih.

“Kami sudah latihan siang dan malam dalam kurun waktu lebih kurang satu bulan, sampai kami tertidur saat latihan karena penat,” ungkapnya yang diamini oleh rekan-rekannya.

Kekecewaan bukan kali ini saja terjadi, bahkan kata AM dan teman-temannya, pada tahun 2016 lalu juga terjadi hal yang sama, mereka dijanjikan Rp700rb , kenyataanya yang diterima hanya Rp150 ribu per orang.

Terpisah, kepala bidang kesenian Dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi, Irbandri menyampaikan, bahwa pemerintah tidak pernah menjanjikan kontribusi sebesar 400 ribu rupiah tersebut.

“Memang bupati menyampaikan pada saat mereka latihan bahwa Tahun lalu peserta Penari massal berjumlah 500 orang, Masing-masing menerima 150 ribu rupiah perorang, itu tahun 2016 lalu,” jawabnya.

Sementara tahun ini kata irbandri, karena anggaran dikurangi, maka peserta menjadi 300 orang dan Bupati sempat mengatakan bahwa dengan berkurangnya peserta kemungkinan kontribusi yang didapat bisa lebih besar.

“Karena anggaran kita kurang, maka jumlah peserta penari dikurangi menjadi 300 orang, kemudian bupati menyampaikan karena dengan dikuranginya jumlah peserta penari, muda-mudahan kontribusi bisa lebih besar dari tahun sebelumnya,” jelasnya.***(ran/rnr)