Objek sejarah dan budaya di Kota Bagansiapi-api lanjut Aseng, cukup banyak, seperti peninggalan zaman belanda, di antaranya Klenteng di tengah kota.
Rumah Capitan, gereja tua, dermaga besi yang dibangun zaman Belanda, air ledeng zaman belanda dan rumah kayu berderet yang dibangun di atas 50 an tahun, serta Masjid Al Ikhlas dan rumah sakit.
“Selama ini objek wisata sejarah ini tidak disampaikan secara jelas informasinya kepada pengunjung dari luar Kota Bagansiapi-api. Dengan adanya Bagan Haritage ini, diharapkan ada suatu kelompok atau kaum muda turut serta dan berkecimpung di pariwisata ini,” ujarnya.
Kelompok ini nantinya yang akan diberikan pelatihan dan pengenalan tentang objek sejarah yang ada di Kota Bagansiapi-api.
Kelompok masyarakat ini nantinya diharapkan kemudian mengenalkan objek sejarah tersebut kepada wisatawan yang datang ke Kota Bagansiapi-api.
“Pada program Bagan Hatitage ini, para wisatawan dikenalkan berbagai objek wisata budaya dan sejarah hang ada di Kota Bagansiapi-api dengan berjalan kaki ataupun menggunakan transportasi sederhana yang ada seperti becak, sehingga dapat lebih dekat dengan warisan sejarah yang ada,” ujarnya.***(hasran)
