Pekanbaru(SegmenNews.com)- Menjelang pemilihan gubernur dan wakil Gubernur Riau, Aparatur Sipil Negara (ASN) mesti berhati hati menggunakan media sosial yang mengarah ke dukungan, atau menggunakan atribut dukungan.
Agar ASN tidak terjerat undang-undang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menghimbau agar ASN menghindari 6 kategori ini:
1. Tidak Melakukan Perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi partai politik.
2. Tidak memasang spanduk/baliho yang mempromosikan dirinya atau orang lain sebagai bakal calon kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
3. Tidak Menghadiri deklarasi dan Kampanye bakal calon kepala daerah /wakil kepala daerah
dengan atau mengunakan atribut bakal pasangan calon/atribut partai politik
4. Tidak mengunggah,menanggapi atau menyebarluaskan gambar/photo bakal calon/bakal pasangan calon kepala Daerah melalui media online ataupun media sosial.
5. Tidak melakukan Photo Bersama dengan Bakal calon Kepala Daerah /Wakil Kepla Daerah dengan mengikuti simbol tangan /gerakan yang digunakan sebagai bentuk keberpihakan.
6. Tidak menjadi pembicara/Nara sumber pada kegiatan pertemuan partai politik.
Himbauan ini berdasarkan:
1. UU No. 5 thn 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
2.PP No. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil,
3. PP. No. 42 thn 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik PNS.
4.Surat Menpan RB No. B/71/M.SM.00.00/2017.
5. Surat Komisi Aparatur Sipil
Negara No : B-2900/KASN/11/2017.
Himbauan ini disampaikan juga oleh Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan melalui akun facebooknya, Senin (22/1/8).
Seperti diketahui, Bawaslu Riau telah memutuskan Sekda Kota Pekanbaru, M Noer melakukan pelanggaran netralitas ASN.
Pasalnya, M Noer menghadiri acara syukuran perolehan dukungan terhadap Firdaus MT yang maju sebagai calon Gubernur Riau.
Tak hanya M Noer, bahkan 3 orang ASN lainnya akan menyusul. Baca disini>>>>.***(ran)
