Kota Pekanbaru tak Layak Huni Hoax

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Informasi yang menyebutkan Kota Pekanbaru sebagai salah satu kota tidak layak huni versi survey Indonesia Most Livable City (MLCI) 2017 yang dilakukan Ikatan Ahli Perencana (IAP) ternyata tidak benar atau hoax.

Mawardi

Hal tersebut diperoleh setelah Kementrian Agraria yang disebut dalam pemberitaan sebelumnya adalah sumber berita membantah sudah menerbitkan rangking Kota Layak Huni dan Tidak Layak Huni seperti yang disebutkan.

“Bapak Walikota memerintahkan kami (Dinas Kominfo, red) untuk mendapatkan informasi valid atas berita tersebut. Akhirnya kami melakukan penelusuran secara manual dan konvensional kepada pihak-pihak yang disebutkan sebagai sumber informasi. Hasilnya, informasi tersebut ternyata hoax,” terang Kepala Bidang Pengelolaan Layanan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Pekanbaru, Mawardi, krpada wartawan, Rabu (14/3/2018).

Dalam penyelusuranya, diketahui bahwa survey tersebut dilaksanakan tahun 2017 dengan cara memilih 26 yang dinilai layak huni di Indonesia dari 98 kota yang ada di Indonesia. “Artinya, Pekanbaru justru dinilai dalam kelompok kota pilihan layak huni bersama Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makasar,” ujarnya.

“Dari 26 Kota tersebut, Solo berada pada Indeks 66,9 dengan sebutan kota paling nyaman diantara 26 kota yang nyaman yang masuk dalam survey, sedangkan Pekanbaru berada pada indeks 57.8 dengan indeks terendah 55.7 untuk Kota Makasar, Namun yang perlu dicatat 26 Kota yang disurvey tersebut adalah kota nyaman dan layak huni di Indonesia dari 98 kota yang ada,” tambah Mawardi.

Hanya saja, Mawardi menyesalkan ada oknum yang memelintir informasi indeks Kota layak Huni, dimana indeks Pekanbaru yang berada di bawah Solo bersama sembilan kota lainnya malah disebut dan diumumkan sebagai kota paling tidak nyaman di Indonesia.

“Di sini terlihat betapa penyebaran informasi itu sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada, dan begitu banyak fakta yang terbantahkan. Pekanbaru dalam tujuh tahun terakhir telah meraih berbagai prrestasi yang sangat membanggakan, seperti, empat tahun berturut-turun sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia dari kajian Depdagri, Bappenas, dan media grup Nasional. Logikanya, jika Kota ini tidak nyaman dan tidak layak huni, maka musthail para pelaku usaha berminat berinvestasi di Kota Pekanbaru ini,’’ tambahnya.

Fakta lainnya menurut Mawardi, Pekanbaru menurut indeks dari Bank Indonesia adalah Kota yang perputran uang nomor satu di luar pulau Jawa, maka kalau kota ini tidak nyaman, sangat mustahil terjadi perputran uang dan ekonomi yang sangat besar. “Kita tahun bahwa ada tujuh hal yang dinilai di dalam MLCI 2017. Mulai dari kualitas lingkungan, dukungan fungsi ekonomi, sosial, dan budaya kota, serta partisipasi masyarakat dalam pembangungan,” ujarnya.

Berikutnya lanjut Mawardi, ketersediaan ruang publik sebagai wadah berinteraksi antar komunitas, serta keamanan dan keselamatan. Ketersediaan kebutuhan dasar meliputi perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik, sanitasi hingga ketercukupan pangan.

“Terakhir, ketersediaann fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti transportasi umum, taman, hingga fasilitas kesehatan, tetapi semua itu dapat terpenuhi di Kota Pekanbaru dengan mudah, murah dan cepat,” tutupnya.(rls/ran)