MUI Riau Minta Polisi Transparan Usut Kasus Pembakaran Bendera Tauhid

MUI Riau Diminta Polisi Transparan Usut Kasus Pembakaran Bendera Tauhid

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Ketua MUI Riau, Prof DR Nazir Karim mengecam dan mengutuk keras aksi pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang diduga berpakaian Banser.

Agar tidak menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat, ia meminta aparat kepolisian bekerja maksimal mengusut pembakaran bendera tahuhid secara transparan.

“Kita mengutuk oknum yang membakar (bendera tauhid), kita meminta polisi dan aparat hukum profesional,  mengusut tuntas dan transparan, agar diketahui oleh masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menghimbau kepada umat Islam agar tetap menjaga keharmonisan, kerukunan antar umat Islam, jangan mau dilemahkan oleh pihak lain.

Nazir Karim juga menyampaikan, umat Islam di Riau akan melakukan aksi solidaritas di Masjid Agung Annur Pekanbaru.

“Ya, besok kita aksi solidaritas di Masjid Agung Annur ba’dah Zuhur,” imbuhnya.

Sebelumnya, berbagai kecaman dari berbagai kalangan bermunculan, pasca beredarnya video berdurasi 2 menit 5 detik secara berantai di media sosial.

Dalam Video menunjukkan aksi beberapa oknum yang diduga anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser), salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama, membakar bendera warna hitam yang bertuliskan lafaz tauhid.

Kejadian itu berlokasi di Limbangan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/18).

**Pelaku Minta Maaf**

Tiga pelaku pembakaran bendera tauhid telah memberikan klarifikasinya di Markas Polres Garut, Selasa malam (23/10/18).

Ketiga pelaku mengaku bahwa pembakaran tersebut tidak ada kaitannya dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Pembakaran merupakan inisiatif pribadi karena bendera tersebut diyakini sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan organisasi terlarang.

Ketiga pelaku pembakaran bendera mengaku tak mengira jika apa yang dilakukannya membuat gaduh masyarakat. Mereka meminta maaf atas peristiwa tersebut yang justru membuat keresahan di masyarakat.

“Kami minta maaf, karena ternyata pembakaran bendera ini membuat masyarakat menjadi gaduh,” ungkap ketiganya pendek, lansir VIVAnews.co.

Sementara ketiga pelaku hingga saat ini masih dirahasiakan identitasnya, mereka menemui wartawan dengan penutup muka agar tak diketahui publik. Sementara itu status ketiga pelaku masih sebagai saksi dalam kasus pembakaran bendera.

Sementara ketiga pelaku hingga saat ini masih dirahasiakan identitasnya, mereka menemui wartawan dengan penutup muka agar tak diketahui publik. Sementara itu status ketiga pelaku masih sebagai saksi dalam kasus pembakaran bendera.***(ran/Viva)