Gubri Luncurkan Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Budaya Melayu Riau

Gubri Luncurkan Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Budaya Melayu Riau

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar meluncurkan Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Budaya Melayu Riau. Momentum ini dilakukan agar Budaya Melayu Riau terus membumi di Bumi Melayu.

Gubri Luncurkan Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Budaya Melayu Riau

Hal ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 262/M/2022 tentang perubahan atas keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terhadap SK No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Pemulihan Pembelajaran.

Dalam penyusunan muatan lokal budaya melayu Riau, Disdik Provinsi Riau melalui tim pengembangan kurikulum bekerjasama dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

Suasana peluncuran Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Budaya Melayu Riau.

“Negara Kesatuan Republik Indonesia ini terdiri dari sekian banyak pulau, budaya, suku, bahasa yang bermacam-macam. Maka ini harus dijaga,” kata Syamsuar di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Rabu (1/11/2023).

Suasana peluncuran Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Budaya Melayu Riau.

Gubri Syamauar ingin menjaga budaya dan bahasa daerah menjadi bagian dari kehidupan. Sehingga, identitas suatu daerah akan terus terjaga.

Gubernur Riau, Drs Syamsuar MSi menyerahkan SK No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Pemulihan Pembelajaran.

“Maka saya ingin menjaga budaya ini menjadi bagian dari kehidupan kita. Harapan kami ini tidak hanya diluncurkan, tapi harus dilaksanakan dengan baik demi kemajuan Riau dan kemajuan Indonesia di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Terpisah sebelumnya, Penyelaras Bidang Pendidikan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau Datuk Syaiful Anuar kepada wartawan di Balai Adat LAMR mengatakan, mulai tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing.

“Mulai tahun ajaran baru nanti guru boleh memilih, Kurikulum K13, atau Kurikulum Merdeka,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Kamsol katakan nilai-nilai Budaya Melayu Riau diharapkan dapat menjadi satu diantara pemicu dalam perkembangan pola pikir peserta didik. Serta menjadikan peserta didik mampu menghadapi tantangan di lingkungan daerahnya.

“Semoga Budaya Melayu Riau tumbuh dan tertanam pada peserta didik kita, sehingga mereka memiliki karakter nilai-nilai budaya,” ucapnya.***(Galeri)