
Jakarta(SegmenNews.com) — Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid bersama jajaran Pemerintah Provinsi Riau melakukan kunjungan kerja ke kantor PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Jakarta, Jumat (11/4/2025). Kehadiran rombongan disambut langsung oleh Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan.
Dalam pertemuan tersebut, Gubri Abdul Wahid menekankan pentingnya sinergi antara PHR dan Pemprov Riau guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia berharap kolaborasi strategis dapat menghasilkan peningkatan pendapatan, terutama melalui optimalisasi lifting migas.
“Kami berharap ke depan PHR bisa bekerja sama dengan Pemprov Riau untuk menghasilkan pendapatan signifikan baik tahun ini maupun seterusnya, termasuk dengan mendorong peningkatan produksi lifting migas,” ujar Wahid.
Gubri juga menyampaikan, setiap pemimpin tentu akan menghadapi tantangan di awal masa tugasnya. Namun ia optimistis, dengan kerja sama yang baik, hambatan tersebut akan terlewati dan jalan menuju kemajuan akan semakin terbuka.
Sementara itu, Dirut PHR Ruby Mulyawan memaparkan capaian kinerja perusahaan dan berbagai isu strategis yang tengah dikaji bersama pemerintah daerah. Gubri Wahid juga meminta agar PHR tidak hanya fokus pada aspek bisnis, melainkan juga memberikan peluang lebih luas bagi tenaga kerja lokal.
“Kami memohon PHR tidak hanya fokus pada skema kerja sama usaha, tapi juga memberi peluang lebih besar bagi tenaga kerja lokal,” tegas Wahid.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya program CSR PHR dalam memberdayakan masyarakat, termasuk mendukung pembangunan Islamic Center di Riau. “PHR harus ambil peran dalam pembangunan salah satu gedungnya,” tambahnya.
Terkait rencana penggunaan metode unconventional drilling, Wahid menyatakan dukungan penuh dari Pemprov Riau guna mendukung peningkatan lifting migas. “Jika PHR berencana memakai metode unconventional, kami siap mendukung penuh, apapun kebutuhannya,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ruby menyampaikan bahwa rencana tersebut sudah dipersiapkan dan akan dilakukan uji coba pada 2026.
“Kami telah merencanakan eksplorasi tujuh sumur uji coba pada 2026, dan ditargetkan mulai berjalan penuh pada 2029. Namun, keberlanjutannya bergantung pada perubahan skema kontrak dari gross split menjadi cost recovery,” jelas Ruby.
Corporate Secretary PHR, Efryanti Refroida, menambahkan bahwa PHR telah menjalankan sejumlah program CSR di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan. Termasuk rencana pembangunan Islamic Center akan diintegrasikan dalam skema CSR perusahaan.
“Termasuk rencana Islamic Center akan kami skemakan sebagai bagian dari program CSR. Tidak bisa berdiri sendiri. Kami juga butuh 300 welder, silakan Pemprov Riau ambil peran untuk memfasilitasi,” ujar Efryanti.
Dalam kesempatan itu, Vice President Finance PHR turut memaparkan proyeksi pembagian Participating Interest (PI) 10 persen. Ia menyebutkan, besarnya PI tersebut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga jual minyak mentah dunia.
Menutup kunjungannya, Gubri Wahid menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari jajaran PHR. “Kami mengapresiasi penerimaan yang baik dalam kunjungan kerja ini. Semoga sinergi ini membawa manfaat besar bagi Riau dan PHR,” pungkasnya.***(mc)