Surabaya(SegmenNews.com) – PT PLN (Persero) melalui _subholding_ pembangkitan PT PLN Nusantara Power (PLN NP) bersama IHI Corporation Japan melakukan uji _co-firing_ amonia pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gresik Unit 1 (100 MW). Uji _co-firing_ merupakan wujud nyata program dekarbonisasi melalui produksi energi bersih, serta mendukung pelaksanaan KTT G20 pada November 2022 mendatang.
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Senda Hurmuzan Kanam menjelaskan, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terus didorong oleh pemerintah. Salah satu caranya adalah memperbanyak pemakaian limbah biomassa dan amonia sebagai campuran bahan bakar _(co-firing)_ pada pembangkit listrik di Indonesia. Metode ini diharapkan mampu mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
“(Pemanfaatan) teknologi _(co-firing)_ ini seharusnya menegaskan komitmen Indonesia untuk mempercepat target _Net Zero Emission_ (NZE) pada tahun 2060. Saya ucapkan terima kasih kepada PLN NP atas inisiasinya menggandeng IHI Corporation Jepang dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan bersih ini,” ungkap Senda.
Setelah PLTU Paiton menjadi _pioneer co-firing_ biomassa dan beroperasi komersial pada 10 Juni 2020, PLN NP terus berupaya untuk mengembangkan teknologi _co-firing_ biomassa dan telah melakukan komersialisasi _co-firing_ di 15 PLTU. Selanjutnya, PLN NP secara kontinyu melakukan beragam upaya dan inovasi untuk meningkatkan penggunaan _co-firing_ di berbagai PLTU yang dikelola.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan uji coba _co-firing_ amonia ini merupakan fase lanjutan setelah PLN NP berhasil mengembangkan _co-firing_ biomassa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di PLTU batu bara. Dia melanjutkan, baik _co-firing_ biomassa maupun amonia merupakan bagian dari program dekarbonisasi yang bertujuan mengurangi emisi karbon ataupun gas rumah kaca dari pembangkit termal.
_Co-firing_ biomassa bisa diterapkan untuk PLTU batu bara, sedangkan _co-firing_ amonia bisa diterapkan untuk PLTU gas dan BBM.
“Hingga saat ini kami selalu mendorong penggunaan _co-firing_ di PLTU kami. Saat ini PLN NP telah berhasil mengimplementasikan _co-firing_ di 15 PLTU. Terima kasih saya ucapkan kepada IHI atas kerja samanya dan komiten bersama PLN NP dalam mengedepankan energi bersih terutama penggunaan amonia untuk mendukung pencapaian _Net Zero Emission_ pada tahun 2060,” terang Ruly.
PLN melalui subholding PLN NP menjalin kerja sama dengan IHI Corporation Japan melalui penandatanganan MoU _Riset Clean and Green Energy Development_ yang telah dilaksanakan pada Senin (25/04) lalu. Penandatanganan yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta dan Tokyo merupakan rangkaian acara pada _Asian Green Growth Partnership Ministerial Meeting_.
Melalui MoU ini, PLN NP dan IHI Corporation berkomitmen melakukan kajian pada PLTU Gresik 2×100 MW, di mana studi ini meliputi penggunaan amonia sebagai bahan bakar untuk keperluan _co-firing_ dan _mono-firing_. PLTU ini akan menjadi _pilot project co-firing_ amonia yang harapannya dapat mendukung program dekarbonisasi pembangkit-pembangkit berbahan bakar fosil lainnya yang dikelola oleh PLN Nusantara Power.***(rl)