DPRD Riau Segera Bentuk Pansus Investigasi Pekerja Tewas di PHR

VIDEO:

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Komisi V DPRD Provinsi Riau segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) investigasi peristiwa kecelakaan kerja yang menewaskan pekerja di Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pembentukan Pansus ini buntut dari ketidakhadiran Direktur PHR dalam 3 kali hearing.

Baca Juga: Dirut Tak Hadir, PHR Dinilai Lecehkan Pemprov Riau

Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Safrudin Poti saat hearing Komisi V bersama PHR, Kamis (2/2/2023) mengatakan, sesuai kesepakatan sebelumnya PHR harus menghadirkan direkturnya.

Namun lagi-lagi direktur tidak bisa hadir, maka Komisi V bersama Pimpinan DPRD Provinsi Riau akan melakukan rapat untuk pembentukan Pansus.

“Diundangpun percuma juga, kalau direkturnya tidak bisa hadir. Kami akan rapatkan pembentukan Pansus. Pansus akan turun bersama Disnaker. Apabila ditemukan hal-hal yang melanggar secara hukum, maka akan kita rekomendasikan untuk di proses secara hukum,” sampai Safrudin Poti.

Baca Juga: Dewan Riau Semprot PHR | Pertamina Hulu Rokan 

Ditegaskannya, rapat pembentukan pansus ini akan dilakukan sesegera mungkin, karena persoalan kecelakanan kerja ini sangat urgen.

Dari data yang diterima Komisi V DPRD Riau, ada 8 kasus fatalitas kecelakaan kerja di PT.Pertamina Hulu Rokan.

1- IZ usia 25 tahun, pekerja PT Asia Petrocom Service, meninggal dunia akibat tertimpa boom crane dibagian kepala pada Kamis 9 Desember 2021.

2- SPD usia 56 tahun pekerja PT.Elnusa Fabrikasi Konstruksi meninggal dunia saat sedang istirahat pada Rabu 27 Juli 2022.

3- Fnd usia 57 tahun pekerja PT.Pertamina Hulu Rokan meninggal dunia, Sabtu 30 Juli 2022, sebelumnya merasa sesak dada ketika sedang menaiki tangga lantai 2 menuju room control.

4- Hmt usia 53 tahun pekerja PT.Asrindo Citraseni Satria meninggal dunia Kamis 17 November 2022, pekerja merasa pusing dan istirahat di acces control.

5- Ynd usia 55 tahun pekerja PT.Asia Petrocom Services meninggal dunia saat pekerja sedang istirahat didekat unit dozer, pekerja belum melakukan pekerjaan, pekerja ditemukan sudah tidak sadarkan diri, Minggu 20 November 2022.

6- Er usia 57 tahun pekerja PT.Andalan Permata Buana, bekerja sebagai sulit ambulan sedang istirahat di kamar driver di klinik minas menunggu pergantian shift, ditemukan sudah tidak sadarkan diri, Minggu 20 November 2022.

7- Sup usia 59 tahun pekerja PT.Berkat Karunia Phala, awal kejadian merasa tidak enak badan dan menghentikan pekerjaan dan berangkat ke puskesmas atas inisiatif sendiri. Setelah membaik dalam perjalanan menuju Pekanbaru pekerja merada sesak nafas dan menuju RSUD Minas, Sabtu 25 Desember 2022.

8- Ds usia 22 tahun pekerja PT.Asrindo Citraseni Satria, meninggal dunia akibat full opening Safety Valve terjatuh dan mengenai florman yang berada dibawah WPF, Rabu 19 Januari 2023.***(ran)