Pekanbaru(SegmenNews.com)- DPRD Riau mendukung Plt Gubernur Riau (Gubri) menetapkan Provinsi Riau sebagai tanggap darurat banjir. Pasalnya sudah hampir semua kabupaten/kota sudah degenangi air. Sehingga Riau sudah seperti lautan.
Jika sudah ditetapkan tanggab darurat, maka pemerintah pusat bisa memberikan bantuan kepada korban dan daerah banjir. Baik sisi fasilitas penyelamatan korban, perlengkapan pakaian, tenda, dapur umum dan bantuan logistik lainnya. Seperti makanan jadi.
“Kami mendukung rencana Plt Gubri menetapkan Riau sebagai tanggap darurat. Agar kita segera mendapat bantuan dari pusat dalam penanganan bencana banjir di Riau,” kata Ketua Komisi E DPRD Riau, Masnur, Rabu (10/2/16).
Diakui, jika diandalkan dari dana bencana daerah, baik daerah tingkat Provinsi maupun daerah tidak cukup. Apalagi sekarang dana daerah sudah semangkin menipis, sementara dana lain tidak bisa digunakan untuk penanganan bencana ini.
Masnur menjelaskan, berdasarkan pengalaman hidupnya, banjir dasyat ini pernah terjadi pada tahun 1978 atau semasa dia SMP dulu. Waktu itu bendungan PLTA belum ada. Tetapi banjirnya hanya berkisar dua atau tiga hari.
Namun banjir sekarang sudah hitungan hari. Sementara hujan masih sering turun didaerah Sumatera Barat sebagai hulu beberapa sungai di Riau khususnya untuk Riau bagian timur. Sekarang, meski sungai di hulu sudah surut, tetapi dibagian hilir seperti di Kampar, Rohul masih terendam banjir.
Kadang, banjir ini terus berlanjut kearah hilir, sehingga daerah yang dilewati akan mengalami banjir juga. Seperti daerah Bangkinang, Pekanbaru dan kuansing. Jadi berdasarkan informasi dari BMKG musim hujan masih berlanjut. Maka diperkirakan kedepan, semangkin banyak daerah terendam banjir.
Selain pemerintah, dewan menghimbau kepada seluruh perusahaan untuk turun tangan membantu korban banjir. Sementara sejak bencana banjir yang sudah memberi bantuan, baru dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Sementara perusahaan menengah belum ada mengulurkan
bantuan untuk korban banjir ini.
Kebutuhan yang dibutuhkan korban saat ini, diantaranya, perahu karet, pakaian, air bersih, nasi bungkus atau makanan siap saji dan lain lain. Sebab masyarakat ini belum butuh sembako. Sebab air yang dikosumsi tidak layak pakai karena sudah tercemar.
“Kami juga sudah menghubungi Brimob, AURI dan Korem untuk meminjam perahu karet agar dapat mengungsikan masyarakat dalam banjir. Sementara alat yang dimiliki oleh BPBD, Dinsos dan dinas terkait tidak cukup membawa korban ini,” jelas Masnur.***(Alin)