Walikota Saja Naik Oplet, Bagaimana dengan Pejabatnya?

Walikota Saja Naik Oplet, Bagaimana dengan Pejabatnya? (Walikota turun dari oplet, foto Humas)
Walikota Saja Naik Oplet, Bagaimana dengan Pejabatnya? (Walikota turun dari oplet, foto Humas)

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Sejak di canangkannya program Kamis Bersih Tanpa Asap (Kasih Papa) beberapa bulan lalu oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Hingga saat ini Walikota Pekanbaru masih menggunakan alat transportasi umum jenis oplet baik pergi ngantor maupun pulangnya setiap hari Kamis. Nah bagaimana dengan pejabatnya?

Hal itu membuktikan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru serius dalam penerapan program Kasih Papa demi untuk menciptakan suasana bersih ataupun mengurangi kendaraan di hari Kamis. Melihat keseriusan Walikota tersebut seharusnya masyarakat maupun para pejabat dilingkungan kota Pekanbaru juga melakukan yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kota Pekanbaru itu.

Hari ini, Kamis (9/7/15) Walikota yang didampingi ajudannya datang ke kantor dengan menumpang oplet BM 1832 AQ , kedatangan orang nomor satu di Pekanbaru itu mengejutkan para pejabat dan PNS yang lebih dahulu datang yang sebagian mereka menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan dinas .

Walikota yang baru turun dari oplet diikuti oleh para penumpang lainnya sejenak berdiri dan menatap deretan mobil yang parkir panjang di Jalan belakang kantor Walikota itu, serta menatap lama ke parkiran kantor Dinas tata Ruang yang cukup banyak kendaraan yang parkir lalu Walikota memanggil Kabag Humas, Alek Kurniawan dan memerintahkan untuk mencatat serta menginventarisir mobil dinas yang parkir di luar kantor Walikota. Kemudian secara khusus mencatat kendaraan yang parkir di halaman Dinas Tata Ruang.

Kepada wartawan yang datang menghampirinya, Walikota Pekanbaru menyebutkan bahwa awalnya pagi Walikota bermaksud menumpang bus trans metro, namun setelah ditunggu beberapa saat posisi bus masih di jalur terjebak macet, akhirnya Walikota memilih naik oplet karena acara penyerahan sembako untuk petugas kebersihan sudah harus dimulai.

“Rasanya nyaman-nyaman saja, supirnya tidak ugal-ugalan, dan kita juga bisa menikmati suasana di dalam oplet bersama penumpang lainnya. Penggunaan angkutan umum harus kita masyarakatkan demi untuk mengurangi kepadatan, kemacetan jalan raya, dan bila masyarakat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum, maka pengeluaran masyarakat untuk tarnsportasi akan berkurang atau lebih hemat,” ujar Walikota.

Ketika ditanya tentang masih banyaknya PNS maupun pejabat yang datang menggunakan kendaraan dinas, Walikota menyebutkan bahwa merubah suatu kebiasaan memang tidak bisa otomatis, cara berpikir juga memerlukan adaptasi.

“Namun demikian, yang kita lihat langsung tadi baik yang di belakang kantor maupun di halaman dinas tata ruang akan kita peringatkan dan kita tegur,” tegas Walikota lagi.***(chir)