Alasan Keamanan, Buka Pintu Komisi DPRD Riau Pakai Sidik Jari

Ilustrasi scanning fingerprint
Ilustrasi scanning fingerprint

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Lima ruangan  komisi yang ada saat ini di DPRD Provinsi Riau,  mulai dari komisi A sampai komisi E difasilitasi alat teknologi canggih Fingerprint (pengamanan pintu menggunakan sidik jari).

Sehingga yang bisa membuka kunci pintu ruangan hanya anggota dewan dan staf komisi bersangkutan.

Anggota Komisi Supriyati menjelaskan, tujuan pemasangan alat Finger Print adalah untuk menjaga keamanan ruangan komisi. Supaya orang lain tidak mudah masuk. Sebab diruang komisi sering dilakukan rapat internal komisi, antara komisi dengan mitra kerja dan komisi dengan masyarakat. Namun jika ada tamu diluar undangan maka diyakini akan mengganggu kinerja dewan.

“Sistem penggunaan alat Fingerprint sebenarnya sudah terlambat kita laksanakan. Jangankan kota berkembang, seperti kantor DPRD Kota Pekanbaru sudah lama melaksanakan sistem keamanan seperti ini,” kata Supriyati, Selasa (22/12/15).

Sementara Wakil ketua DPRD Riau, Noviwaldi Jusman, menegaskan, alat Fingerprint juga ditekankan untuk absensi anggota dewan dan staf komisi.

Sehingga melalui checklok yang dilakukannya, maka dapat diketahui dewan yang jarang masuk. Jika ada pertemuan dengan mitra kerja, pintu komisi tentu dibuka. Karena selain dari luar, dari dalam pintu bisa dibuka melalui tombol.

Sehingga tamu undangan bisa masuk tanpa harus melalui checklok jari dari luar.

“Pemasangan alat Finger Print sudah lama direncanakan, namun baru sekarang terwujud. Mudah mudahan melalui alat ini, absensi dan

keamanan ruangan komisi akan lebih terjaga dari sebelumnya,” kata Noviwaldi.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau, Taufik Arrahman.

Sementara salah seorang staf DPRD Riau mengaku, kelemahan dari alat tersebut adalah ketika listik mati. Maka alat itu tidak akan berfungsi. Pasalnya pengoperasian alat ini menggunakan aliran listrik.***(alin)