Wahhhh….Belum Digunakan Gedung SMP Madani Milik Pemko Pekanbaru Senilai Rp45 Miliar Bocor

Plafon tampak menghitam diduga ada kebocoran atap
Plafon tampak menghitam diduga ada kebocoran atap

Pekanbaru(SegmenNews. com)-Persoalan Gedung SMP Madani senilai Rp45 miliar pada di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru tak pernah habis. Jika dari awal pembangunannya anggota DPRD Pekanbaru menemukan pondasi bangunannya miring, saat ini setelah selesai kondisi nya bocor dan memprihatinkan.

Padahal proyek multiyears tahun 2015 yang sebelumnya ditargetkan selesai Juni 2016 ini sama sekali belum digunakan.

Pantauan di lapangan, ada sekitar tiga titik bocor pada gedung yang diperuntukkan untuk masjid, yang merupakan bagian proyek tersebut. Plafon terlihat sudah menghitam membentuk pulau atau peta. Sementara lantai keramik belum terpasang sempurna dan pecahan kaca terlihat berserakan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia, Syakirman, yang turun ke lapangan melakukan pemantauan bersama wartawan, menyebutkan, pembangunan gedung SMP Madani senilai Rp45 miliar ini centrang perenang dan asal jadi.

“Bukan hanya bocor, pekerjaan ini centang perenang dan asal jadi. Lihat saja bangunannya tidak siku satu sama lain. Ini bukti pekerjaan itu asal jadi. Pemasangan keramik juga asal-asalan,” ujarnya.

Ketua DPN Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia, Syakirman, mengunjungi proyek SMP Madani
Ketua DPN Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia, Syakirman, mengunjungi proyek SMP Madani

“Itulah kalau proyek ini dikerjakan oleh perusahaan bermasalah. PT Rimbo Peraduan inikan sebelumnya bermasalah di beberapa provinsi di Indonesia, tetapi Walikota Pekanbaru tetap memaksakan agar proyek ini dikerjakan oleh PT Rimbo Peraduan dan disebut-sebut di join operasionalkan dengan PT Melayu Riau,” tambahnya.

Syakirman menduga ada makelar pada proyek pembangunan SMP Madani ini, karena pekerja yang sehari-hari di lapangan ternyata tidak mengenal pimpinan perusahaan yang disebut di join operasionalkan.

Beberapa pekerja yang ditemui di lapangan, mengaku tidak mengetahui pimpinan PT Melayu Riau, mereka hanya tahu dengan PT Rimbo Peraduan. Sementara Hendra. Manager PT Rimbo Peraduan, ketika dikonfirmasi, Senin (18/7), mengatakan pihaknya masih melakukan finishing terhadap pekerjaan tersebut.

“Kan masih tahap finishing, jadi yang rusak-rusak dan yang bocor akan kita perbaiki,” ujarnya.

Ia juga mengakui adanya komplain dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terkait pekerjaannya, namun menurutnya hal tersebut sudah diperbaiki. ***(hasran)