[VIDEO] Pemuda di Banglas Barat Ini Ditemukan Tidak bernyawa di Hutan Bakau

[VIDEO]
Meranti(SegmenNews.com)- Seorang pemuda yang diketahui bernama Irazi (34) Bin M Nur Warga Gang Pinang Desa Banglas Barat, Kecamatan Tebingtinggi ditemukan tergeletak tidak bernyawa di lumpur hutan bakau sekira pukul 12: 30 WIB, Minggu (18/10/2020).

Penemuan mayat tersebut tepatnya tidak jauh dari lokasi pembuatan kapal yang bersebelahan dengan Pelabuhan penyeberangan Sedulur Desa Banglas Barat yang menuju ke Desa Lukun.

Orang tua almarhum, M Nur yang akrab disapa Bay yang ditemui di lokasi kejadian menuturkan jika anak keduanya itu biasa bekerja ditempat tersebut.

“Anak saya memang bekerja disitu sebagai penjaga malam di galangan kapal, gajinya Rp600 ribu perbulan. Kalau pada siang hari dia menebang bakau dan pergi ke hutan menggunakan sampan miliknya,” kata M Nur.

Dikatakan saat ditemukan sebelum meninggal, almarhum sempat mengaku kepalanya pusing.

“Tadi sekira jam 11:00 siang dia sempat balik ke rumah mengantar ikan dan dia mengaku kepalanya pusing, lalu dia pergi lagi ke laut untuk memperbaiki sampannya yang bocor,” ujar M Nur sambil menyeka air matanya.

Kapolsek Tebingtinggi, IPTU Aguslan SH saat ditemui di lokasi mengatakan jika mendapatkan informasi penemuan mayat dari warga.

“Saya mendapatkan kabar penemuan mayat itu sekira pukul 12 lewat, dari warga yang berada di lokasi dan diperkuat dengan informasi yang dilaporkan oleh anggota, dan kami langsung bergegas menuju TKP dan lokasi kejadian langsung di police line,” kata IPTU Aguslan.

Saat ini jenazah dibawa ke RSUD ke Kepulauan Meranti untuk dilakukan visum untuk mencari penyebab kematiannya.

“Jenazah kita bawa ke RSUD untuk dilakukan pembersihan jasadnya dan dilakukan visum. Saat ditemukan juga tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuhnya. Setelah dilakukan visum jenazah akan segera dibawa ke rumah duka dan direncanakan akan langsung dimakamkan hari ini,” kata Aguslan.

Sementara itu ketua RT 01 RW 02 Dusun Rintis, Syarif Mol mengatakan jika almarhum dikenal memiliki kepribadian yang baik dan merupakan tulang punggung keluarga bagi ayahnya .

“Almarhum itu biasa kami panggil Ira. Dia merupakan anak yang baik dan menjadi tumpuan bagi keluarganya. Dia menjadi tulang punggung karena didalam rumah, dia tinggal hanya bersama ayahnya dan dia lah yang setiap hari memberikan makan kepada ayahnya karena ibunya sudah lama meninggal dan abangnya sudah menikah dan tinggal dirumah lain,” kata Syarif didampingi Kepala Desa Banglas Barat, Asnawi Nazar.

Syarif menceritakan bahwa yang membuatnya sedih adalah saat almarhum tidak sempat makan masakan yang dia sukai.

“Sebelum pergi ke laut, dia minta kepada Mak saudaranya untuk dimasakkan sagu rendang dengan lauk ikan basah, untuk dia makan siang, namun dia sudah terlanjur pergi dan menyusul ibunya yang meninggal tiga bulan lalu,” ujar Syarif.

Jenazah memiliki karakteristik rambut panjang yang diikat dan memiliki tato dibagian lengannya. Saat ditemukan mulutnya mengeluarkan buih, tidak menggunakan baju, dan hanya menggunakan celana pendek dan sepatu boat.(Ags)