Dinilai Gagal Kostruksi, TIM USU Medan Cek Proyek Puskesmas di Pelalawan

Tim USU investigasi penyebab runtuhnya puskesmas
Tim USU investigasi penyebab runtuhnya puskesmas

Pelalawan (SegmenNews.com)– Tim ahli kontruksi Universitas Sumatera Utara (USU) akhirnya tiba di kabupaten Pelalawan guna mendalami penyelidikan atas dugaan korupsi proyek pembangunan Puskesmas rawat inap senilai Rp 3 miliar ambruk di kecamatan Teluk Meranti.

Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Aryo Tejo SIK melalui Kasat Reskrim AKP Bimo Ariyanto SH SIK, Selasa (2/7/13) mereka (tim USU) turun, Senin kemarin untuk memastikan konstruksi kelayakan bangunan. Setelah sebelumnya dilakukan audit investigasi dari BPKP Riau.

Tim ahli kontruksi dari USU Medan dipimpin oleh Ir Indra Jaya MT bersama Irwan Suranta ST MT didampingi Kanit Tipikor Sat Reskrim Polres Pelalawan Aiptu Masril turun ke Teluk Meranti, kabupaten Pelalawan untuk melakukan pengecekan langsung terhadap bangunan puskesmas rawat inaf yang dibiayai dari APBD Riau tersebut.

Setibanya tim di lokasi langsung melakukan penelitian dan mengecek satu persatu sisi bangunan dengan peralatan yang mereka bawa. Bukan saja kwalitas bangunan tapi besi yang digunakan serta pancang cerucuk ditemukan tidak sesuai dalam
perencanaan.

Dimana dugaan penyimpangan terjadi untuk base besi yang seharusnya 14 mm dipasang hanya 8 sampai dengan 10 mm, begitu juga untuk besi begel tidak sesuai standar yang ada dalam kontrak. Lebih mengejutkan untuk tiang pancang cerucuk tiap pondasi
hanya satu buah.

Hingga bangunan yang belum selesai di kerjakan jadi ambruk. Setelah banguna di kerjakan oleh rekanan asal-asalan. Walau
telah dianggarkan dua kali yakni tahun 2008 sebesar Rp1,6 miliar lebih. Tetapi tidak rampung di kerjakan kembali di lanjutkan
tahun 2010 dengan nilai sebesar Rp1,4 miliar lebih.

Namun pekerjaan yang di lakukan oleh PT Indra Adanmar dengan di subkan pada pihak kedua, pekerjannya tidak selesai.

Sementara pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau terkesan kurang pengawasan ketika kontruksi bangunan yang dibangun tidak kokoh
hingga retak dan jadi ambruk, alias gagal bangunan.

Kini bukan saja bangunan telah ambruk, tapi bak bangunan tua yang terkesan angker. Pasalnya harapan masyarakat Teluk
Meranti dapat menikmati pelayanan medis untuk pasien rawat inaf hanya tinggal mimpi. Sedangkan hanya ada puskesmas induk
untuk pelayanan umum saja.

“Setelah nantinya ditemukan ada indikasi kecurangan terhadap pembangunan proyek puskesmas Teluk Meranti itu. Maka lidik ditingkatkjan ke sidik,” tegasnya. (fin)