Meranti(SegmenNews.com)- Jika ditakdirkan menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti, Pasangan Mahmuzin Taher – Nuriman Khair (MT Beriman) tidak terlalu mengandalkan modal finansial yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun.
Untuk memperkuat modal finansial tersebut, dikatakan pihaknya akan melibatkan swastanisasi. Hal itu dikatakan langsung oleh calon Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher saat menyampaikan visi dan misinya dalam konsolidasi akbar Menebas Tim, Minggu (13/9/2020) di Gedung Sun Li Sea Food, Selatpanjang.
Dalam acara sekaligus pengukuhan Menebas Tim dan atau Tim Independen Pemenangan Bapaslon Bupati Kepulauan Meranti pasangan MT Beriman itu dihadiri oleh ratusan pendukung.
“Kita tidak mengandalkan APBD dalam membangun nantinya, namun kita lebih kepada melibatkan swastanisasi dan saya tahu siapa yang mau untuk menanamkan investasinya disini dan yang akan mengelola uang itu, karena saya sudah membangun network itu,” ujar Mahmuzin.
Dikatakan lagi jika terus menerapkan pola lama seperti mengandalkan APBD dalam membangun daerah, maka akan tertinggal.
“Jika pola lama seperti mengandalkan APBD dalam membangun, maka akan tertinggal. Macam mana kita mengesekusi itu, saat ini orangnya sudah siap dan tertarik, serius untuk itu. Jadi tidak membebankan APBD,” ujarnya lagi.
Mahmuzin menceritakan jika dirinya mengikuti kontestasi Pilkada Kepulauan Meranti karena merasa menemukan solusi mengatasi persoalan di kabupaten termuda di Provinsi Riau itu.
“Kenapa saya mengikuti Pilkada Kepulauan Meranti ini, padahal saya bukan siapa-siapa dan dibandingkan dengan yang lain ilmu politik dan karir saya dan jam terbangnya masih rendah. Namun saya merasa terpanggil untuk menuntaskan permasalahan yang saat ini menjadi tranding topik dan sangat santer terdengar yakni masalah ekonomi. Selain itu saya merasa menemukan teka-teki persoalan yang ada di Meranti yang
Saya kombinasikan dengan pengalaman saya di luar. Dan yang paling itu dukungan yang terus
ini membuat saya semangat untuk terus bergerak,” ungkap Mahmuzin.
Diungkapkan lagi, bahwa dirinya sudah melanglang buana ke sejumlah daerah yang hampir hampir memiliki permasalahan yang sama dengan Kepulauan Meranti. Sehingga dikatakan dia bisa menarik benang merah dari semua persoalan yang ada.
“Dari 500an kabupaten kota yang ada di Indonesia, separuhnya sudah saya kunjungi dan semua persoalannya hampir sama dengan di Kepulauan Meranti walaupun disini kondisinya agak unik. Dan untuk menuntaskan persoalan itu saya sudah membuat analisa dan narasi sesuai dengan background saya yakni maritim dan itu sudah saya kombinasikan dengan bicara kepada para tokoh dan minta pendapat kepada para ahli di bidangnya,” kata Mahmuzin.
Mahmuzin juga mengatakan jika dirinya tidak setuju Kepulauan Meranti dikatakan sebagai daerah terpencil dan terisolir, menurut pengamatannya bahwa daerah itu justru berada di posisi paling strategis karena berada pesisir Selat Melaka yang merupakan jalur tersibuk di dunia.
“Saya tak setuju daerah kita disebut terpencil dan terisolir dan itu sangat ironis jika kita mengaku terisolasi. Bukan tanpa alasan, kita berdekatan dan berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura dan Batam dan itu sangat menguntungkan,” kata Mahmuzin.
Selain Menebas, Mahmuzin juga memiliki beberapa program unggulan lainnya seperti Salam 9 Pulau, mengembalikan marwah Kota Dagang, kedaulatan akses dan lainnya.
“Menebas atau Menuju Negeri Bahari Sejahtera itu bagaimana kita memulai menghidupkan perekonomian kita ini dari laut dan hal itu sejalan dengan nawacita presiden yang membangun tol laut. Sudah saatnya kita memanfaatkan laut secara maksimal, karena seperti kita ketahui 80 persen negara kita terdiri dari lautan hanya 20 persen daratan begitu juga tubuh kita yang terdiri dari 70 persen cairan. Jadi tidak ada alasan kita tidak memanfaatkan laut. Narasi ini sudah saya bicarakan dengan ahli maritim dan pakar ekonomi dan ini sangat cocok diterapkan di Kepulauan Meranti.
Bukan saya sekadar mengarang konsep ini namun ada dasarnya,” ungkap Mahmuzin.
“Selain itu bagaimana kita mengembalikan marwah kota dagang. Itu juga sangat penting, karena sama-sama kita ketahui PDRB kita sangat kecil dan jumlah uang yang beredar di Kepulauan Meranti
Meranti hanya Rp 12 triliun. Ini semua bukan mimpi, saya sudah melihat langsung prosesnya jadi kita harus menang dan duduk jadi Bupati.
Kalau saya tak jadi dan saya titip program ini saya tak yakin ini akan jadi. Karena sudah lain ceritanya, karena saya juga tidak bisa berkoordinasi dengan siapapun jika saya bukan bupati. Jadi lebih baik saya eksekusi sendiri,” ungkapnya lagi.
Terkait dia memilih Nuriman Khair sebagai pasangannya, Mahmuzin mengatakan jika mantan Kepala Dinas Pendidikan itu merupakan salah satu yang terbaik yang dipilihnya.
“Perlu diketahui, saya memilih pak Nuriman bukan suatu pelarian, namun dia salah satu yang terbaik dari yang ada. Saya butuh orang birokasi yang handal dan saya juga merasa bertanggungjawab terhadap apa yang telah saya putuskan dan kami akan menata pemerintah ini menjadi lebih baik. Dan jika terpilih nantinya kami juga tidak mau banyak belajar dan salah, karena waktu sangat singkat sekali,” pungkasnya.(Ags)