Beranda blog Halaman 2766

Ratusan Warga Jebol Pagar Kantor Wali Kota Pekanbaru

Tuntut MK Sahkan Hasil Pemilukada Pekanbaru

PEKANBARU (RS) Unjuk rasa ratusan warga menuntut pengesahan hasil pemilukada Pekanbaru ricuh, Selasa (13/9). Massa menjebol pagar Kantor Wali Kota Pekanbaru karena kecewa gagal bertemu pejabat daerah.

Sekitar 200 warga menuntut bertemu Pejabat Wali Kota Pekanbaru Syamsurizal untuk menyampaikan aspirasi. Namun massa dihadang puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sehingga terjadi kericuhan.

Warga yang emosi menjebol pagar Kantor Wali Kota Pekanbaru. Keributan terjadi saat polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa. Massa sempat membakar ban dan memblokir Jl Sudirman, Pekanbaru.

Aksi ini dipicu gagalnya KPU Pekanbaru melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) Wali Kota Pekanbaru tanggal 14 September 2011. Warga membakar keranda bergambar Gubernur Riau Rusli Zainal yang dinilai penyebab kekisruhan pemilihan Wali Kota Pekanbaru.

Massa dari 12 kecamatan menduga ada rekayasa di balik penundaan pemilukada ulang untuk kepentingan politik calon wali kota tertentu. “Oleh sebab itu, kami menuntut Mahkamah Konstitusi mensahkan hasil pemilukada sesuai keputusan KPU Pekanbaru tanggal 14 Mei 2011. Jika tidak, kami menuntut Ketua MK Mahfud MD mundur,” kata koordinator aksi, Agun Zulfaira. (asr)

PSU Gagal, Warga Kirim Surat Protes Raksasa ke MK

PEKANBARU (RS) Sejumlah warga memprotes gagalnya pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Pekanbaru, Selasa (6/9). Warga mengirim surat raksasa ke Mahkamah Kontitusi (MK) melalui Kantor Pos Pusat, Jl Sudirman, Pekanbaru.

Warga menilai MK bertanggung jawab terhadap kekisruhan pesta demokrasi. Surat berukuran 4 kali 4 meter ini berisi tuntutan agar Ketua MK Mahfud MD menetapkan calon Wali Kota Pekanbaru agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan. Jika tidak, warga khawatir terjadi konflik sosial di tengah masyarakat.

“Kami mendesak MK segera mengambil keputusan. MK bertanggung jawab karena memenangkan gugatan calon Wali Kota Pekanbaru Septina Primawati. Inilah pemicu kekisruhan pemilukada,” kata Koordinator Gerakan Suara Rakyat (Geser) Agun Zulfaira.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru memastikan pemilihan ulang Wali Kota Pekanbaru, 14 September 2011 gagal dilaksanakan. KPU beralasan tidak ada dana untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah.

Berdasarkan keputusan MK, KPU Pekanbaru seharusnya menggelar pemilihan Wali Kota Pekanbaru, 14 September, dan paling lambat 22 September 2011. Namun, KPU menyatakan tidak bisa melaksanakan keputusan MK tersebut karena tidak punya dana.

Menurut Ketua KPU Pekanbaru Tengku Rafizal, pihaknya membutuhkan dana Rp7,4 milyar untuk penyelenggaraan pemilukada ulang. Namun, hingga kini anggaran tersebut belum dicairkan Pemerintah Kota Pekanbaru. Pemerintah daerah berdalih sedang mengalami defisit APBD.

“Kami akan menemui Ketua MK besok (7/9) untuk menjelaskan masalah yang dihadapi. Mudah-mudahan ada keputusan yang diterima semua pihak,” ujar Tengku. (asr)


Tempat Wisata Alam Mayang Dipadati Pengunjung

PEKANBARU (RS) Sejumlah tempat wisata masih ramai dipadati pengunjung di Pekanbaru, Senin (5/9). Pasca Lebaran Idul Fitri, ribuan warga menikmati berbagai fasilitas permainan yang tersedia di objek wisata keluarga.

Salah satu tempat rekreasi favorit yang ramai dikunjungi warga adalah Taman Alam Mayang, Jl Imam Munandar, Pekanbaru. Wisatawan lokal dari berbagai daerah berbondong-bondong menikmati sejumlah permainan.

Antara lain perahu dayung, bola air, bom-bom car dan kincir berputar. Suasana meriah di lokasi objek wisata alam ini mulai terlihat sejak awal Lebaran. Keluarga yang datang ke Alam Mayang memang sebagian besar berasal dari Pekanbaru.

Umumnya pengunjung adalah kalangan anak-anak dan remaja yang menghabiskan liburan menjelang awal masuk sekolah, Senin (12/9) mendatang. Wisatawan bisa memilih berbagai atraksi permainan yang disediakan pengelola Alam Mayang.

“Kalau bisa fasilitasnya lebih ditingkatkan. Keamanan pengunjung juga perlu diperhatikan,” kata seorang wisatawan Eni Fitriana.

Diperkirakan, lebih 1000 warga memadati Taman Alam Mayang setiap hari selama satu minggu Lebaran. Objek wisata ini paling ramai didatangi wisatawan karena lokasinya mudah dijangkau, hanya sekitar 20 menit dari pusat Kota Pekanbaru. (asr)

Puncak Arus Balik Terjadi Hari ini

PEKANBARU (RS) Ratusan penumpang dari sejumlah daerah mulai memadati Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sabtu (3/9). Puncak arus balik di bandara internasional ini diperkirakan terjadi hari ini dan Minggu (4/9).

Penumpang dari berbagai daerah tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Sebagian besar penumpang yang tiba di bandara berasal dari Jakarta. Selama arus mudik dan balik tahun ini, penerbangan rute Pekanbaru-Jakarta dan sebaliknya memang paling padat dibanding rute lainnya.

Posko arus mudik Bandara Sultan Syarif Kasim II memperkirakan lebih 3.300 penumpang menggunakan 24 pesawat tiba di bandara, Sabtu (3/9). Lonjakan arus balik terjadi karena libur Idul Fitri berakhir Minggu (4/9).

Air Duty Manager PT Angkasa Pura II Pekanbaru Guritno menyatakan tidak ada penambahan jumlah pesawat untuk menghadapi arus balik. Maskapai yang beroperasi sudah siap menampung ribuan pemudik yang datang maupun berangkat dari Pekanbaru. “Sejauh ini, aktivitas penerbangan masih lancar. Lonjakan penumpang tidak akan mempengaruhi jumlah penerbangan, artinya tidak ada penambahan pesawat,” kata Guritno.

Berdasarkan laporan posko arus mudik di Bandara Sultan Syarif Kasim II, arus mudik tahun ini sedikit berkurang dibanding tahun 2010 lalu. Jumlah penumpang yang berangkat dua hari setelah Lebaran atau H+2 tercatat 3.338 orang. Sedangkan periode yang sama tahun 2010 lalu 3.546 penumpang atau turun sekitar 5,8 persen. (asr)

Ratusan Wartawan Bentrok dengan Satpol PP

Unjuk Rasa Terkait Ancaman Pejabat Riau Terhadap Jurnalis

PEKANBARU (RS) Ratusan wartawan media cetak, elektronik dan on line bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di depan rumah dinas Gubernur Riau Jl Diponegoro, Pekanbaru, Kamis (25/8) malam.

Wartawan mengecam tindakan Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau Surya Maulana yang diduga melakukan intimidasi terhadap wartawan Harian Tribun Pekanbaru Hengki Seprihadi.

Hengki mengaku diancam Surya dan dua stafnya setelah memberitakan kasus dugaan pemotongan dana bantuan mesjid di Pemprov Riau. Dalam unjuk rasa, sempat terjadi aksi saling dorong antara wartawan dan petugas keamanan. Namun, suasana panas mereda setelah Kepala Biro Humas Pemprov Riau Chairul Rizki datang melerai wartawan dan Satpol PP.

Wartawan akhirnya diizinkan bertemu Gubernur Riau Rusli Zainal. Dalam pertemuan tersebut, Rusli meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan bawahannya. Rusli mengharapkan hubungan wartawan dan Pemprov Riau tetap berjalan baik.

“Saya mohon maaf atas masalah ini,” kata Rusli di depan para wartawan yang bertamu ke rumah dinasnya.

Ketua Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Riau Tony Hidayat mendesak Gubernur Riau memberhentikan Kepala Biro Umum Pemprov Riau Surya Maulana yang melakukan intimidasi terhadap jurnalis. Toni menyayangkan sikap seorang pejabat Riau yang dinilai tidak profesional dan kurang simpatik tersebut.

“Kalau merasa dirugikan media, kan bisa melakukan klarifikasi sesuai Undang-Undang Nomor 40/1999 tentang Pers. Seperti itu prosedurnya, bukan main ancam,” tegas Tony.

Pengancaman terhadap wartawan Tribun Pekanbaru Hengki Seprihadi bermula saat ia akan mewawancarai Gubernur Riau Rusli Zainal di rumah dinasnya. Saat itu, datang Surya Maulana mengajaknya bicara dan minta Hengki tidak memberitakan lagi tentang dugaan pemotongan dana bantuan mesjid di Pekanbaru.

Saat itu juga, Hengki dihampiri dua staf Surya yang langsung mengancam akan membunuh Hengki jika tetap memberitakan kasus penyunatan dana bantuan mesjid itu. (asr)

Kabut Asap Ganggu Aktivitas Penerbangan dan Arus Mudik

PEKANBARU (RS) Kabut asap akibat kebakaran lahan menyebabkan aktivitas penerbangan dan arus mudik di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terganggu, Minggu (21/8). Dua jadwal keberangkatan pesawat tertunda karena jarak pandang terbatas.

Kabut asap bercampur uap air terlihat pekat di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II sejak pagi. Jarak pandang di bandara internasional ini diperkirakan berkisar hanya 600 hingga 800 meter. Kondisi ini menyebabkan dua jadwal keberangkatan pesawat tertunda, yakni pesawat Garuda rute Pekanbaru-Jakarta seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB ditunda menjadi pukul 08.30 WIB.

Sedangkan Lion Air rute Pekanbaru-Jakarta dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WIB baru lepas landas pukul 07.45 WIB. Ratusan pemudik yang hendak meninggalkan Pekanbaru mengaku pasrah terlambat berangkat satu hingga satu setengah jam karena kondisi cuaca yang berkabut.

Air Duty Manager PT Angkasa Pura II Pekanbaru Guritno menyatakan jarak pandang yang terbatas beresiko bagi aktivitas penerbangan. Oleh sebab itu, maskapai diminta menunda keberangkatan sampai kabut menipis.

“Kondisi seperti ini memang rawan bagi keberangkatan maupun pendaratan pesawat. Kami mengimbau maskapai berhati-hati karena kabut bisa menyebabkan kecelakaan,” kata Guritno.

Saat ini, arus mudik di Bandara Sultan Syarif Kasim II belum mengalami lonjakan. Namun, pihak bandara mengingatkan kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru bisa mengancam arus mudik seminggu menjelang Lebaran.

Sementara prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Marzuki mengungkapkan kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru terlihat pekat karena bercampur uap air atau fog. Kabut asap tersebut berasal dari sejumlah daerah di Sumatera Selatan dan Jambi yang mengalami kebakaran lahan.

“Di Riau tidak terlalu banyak titik api. Kebakaran lahan justru paling besar terjadi di luar provinsi ini,” kata Marzuki. (asr)

Unjuk Rasa Mahasiswa Ricuh, Tuntut Gubernur Riau Mundur

PEKANBARU (RS) Unjuk rasa puluhan mahasiswa menuntut Gubernur Riau Rusli Zainal mundur di Pekanbaru diwarnai kericuhan, Jumat (19/8). Mahasiswa menyatakan Gubernur Riau bertanggung jawab terhadap kekisruhan pemilihan ulang Wali Kota Pekanbaru.

Demonstran dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Riau dan Badan Eksekuif Mahasiswa (BEM) se-Pekanbaru terlibat saling dorong dengan anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) di gerbang Kantor Gubernur Riau, Jl Sudirman. Unjuk rasa yang awalnya damai berubah ricuh karena keinginan mahasiswa bertemu Gubernur Riau Rusli Zainal gagal. Pengunjuk rasa dari seluruh universitas di Pekanbaru ini juga sempat saling dorong dengan anggota Polresta Pekanbaru.

Mahasiswa mengaku kecewa karena Rusli Zainal tidak bersedia menemui mereka. Menurut pengunjuk rasa, gubernur menyebabkan pemilihan ulang Wali Kota Pekanbaru 14 September 2011 mendatang terancam batal.

Mahasiswa menduga Rusli Zainal mengintervensi pemilukada untuk memenangkan istrinya, calon Wali Kota Pekanbaru Septina Primawati. Menurut mahasiswa, politik dinasti yang dilakukan gubernur menyebabkan dana APBD hanya dinikmati segelintir elit kekuasaan. Oleh sebab itu, mereka mendesak Rusli Zainal mundur dari jabatannya.

“Kami minta hentikan politik dinasti yang menyengsarakan rakyat. Pemerintah Rusli menyebabkan kemiskinan di Riau semakin luas,” kata pengunjuk rasa.

Mahasiswa juga minta Kepala Badan Informasi Komunikasi Kesatuan Bangsa Riau Zulkarnain Kadir mundur dari jabatan karena memicu insiden pemukulan mahasiswa saat peringatan hari ulang tahun Riau di Gedung DPRD Riau, 9 Agustus lalu. (asr)

Razia Rumah Makan Diwarnai Aksi Pengrusakan

PEKANBARU (RS) Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Pekanbaru merazia rumah makan dan tempat hiburan di Jl Imam Munandar, Pekanbaru, Kamis (18/8). Razia sempat diwarnai aksi pengrusakan.

Sekitar 20 anggota FPI mendatangi rumah makan Win 321, Jl Imam Munandar, Pekanbaru. FPI memaksa pemilik rumah makan menutup usaha. Razia FPI membuat warga yang sedang makan ketakutan dan buru-buru meninggalkan tempat ini.

Razia sempat diwarnai pengrusakan peralatan rumah makan. Ketua FPI Pekanbaru Feli Riziq yang juga turun ke lokasi berusaha menenangkan anggotanya untuk mencegah aksi anarkis. Ormas keagamaan ini juga menutup paksa tempat hiburan yang beroperasi siang hari selama Ramadan di Metro Swalayan, Jl Imam Munandar. Karyawan permainan video game diminta menghentikan aktivitas. “Tolong hentikan kegiatan. Ini surat imbauan Wali Kota Pekanbaru tolong ditaati,” tegas Feli.

FPI menilai pemilik tempat hiburan melanggar Surat Imbauan Wali Kota Pekanbaru Nomor 01/ 2011 tentang larangan usaha tertentu beroperasi di siang hari bulan puasa. FPI menyatakan Pemerintah Kota Pekanbaru tidak tegas menertibkan rumah makan dan tempat hiburan sesuai peraturan yang dikeluarkannya sendiri. Buktinya, masih banyak ditemukan restoran, karaoke dan panti pijat yang beraktivitas selama Ramadan sehingga meresahkan umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa.

Anggota FPI sempat mendatangi Kantor Wali Kota Pekanbaru untuk menemui pejabat setempat. Namun, FPI hanya menyerahkan Surat Imbauan Wali Kota Pekanbaru kepada polisi dan staf pegawai kantor tersebut. “Kami minta pemerintah menangkap oknum satuan polisi pamong praja yang ikut membeking rumah makan dan tempat hiburan,” kata salah seorang anggota FPI. (asr)

Anggota Ormas Nasdem Pekanbaru Gelar Aksi Simpatik Sambut Hari Kemerdekaan

PEKANBARU (RS) Puluhan anggota Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Pekanbaru menggelar aksi simpatik dengan membagikan bendera dan pin merah putih. Aksi untuk memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2011 ini menarik perhatian masyarakat.

Aksi simpatik Pengurus Ormas Nasdem digelar di Tugu Perjuangan, Jl Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (17/8). Anggota Ormas Nasdem membagikan bendera dan pin merah putih kepada sejumlah pengendara. Menurut Ketua Ormas Nasdem Pekanbaru Abdullah Qayyum, aksi simpatik ini dilaksanakan untuk merayakan Hari Kemerdekaan, sekaligus untuk memupuk semangat kebangsaan.

“Ini hari bersejarah. Kita harus selalu mengenang jasa para pahlawan yang berjuang untuk meraih kemerdekaan,” kata Qayyum.

Ormas Nasdem Pekanbaru menilai nasionalisme sebagian besar warga berkurang karena negara belum mampu mewujudkan nilai-nilai proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945, yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Kondisi ini diperparah maraknya korupsi dari tingkat pusat hingga daerah. “Kami prihatin kondisi bangsa ini. Namun, kita harus tetap optimistis mampu mengangkat derajat Indonesia di tengah masyarakat internasional,” kata Qayyum. (asr)

Anak Jalanan Tuntut Tangkap Koruptor di Hari Kemerdekaan

PEKANBARU (RS) Sejumlah anak jalanan di Pekanbaru menggelar aksi keprihatinan di hari kemerdekaan, Rabu (17/8). Anak jalanan merasakan Indonesia belum merdeka dari kemiskinan. Mereka juga menuntut para koruptor ditangkap karena menyebabkan ekonomi bangsa semakin terpuruk.

Anak jalanan, pedagang koran dan mahasiswa menggelar aksi di bundaran kantor Gubernur Riau, Jl Sudirman, Pekanbaru. Anak-anak dari keluarga miskin ini menyatakan kemerdekaan masih menjadi mimpi bagi mereka.

Pengunjuk rasa menggantung foto Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum, terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan, Gubernur Riau Rusli Zainal dan Bupati Kampar Burhanudin Husin. Mereka menyatakan keempat figur ini bermasalah secara hukum.

Pengunjuk rasa menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dan menggantung orang-orang yang diduga melakukan korupsi karena menyebabkan kemiskinan dan kebangkrutan bangsa. “Kami mendesak KPK menangkap mereka yang menyebabkan rakyat semakin menderita. Jangan lagi mempermainkan hukum,” tegas seorang mahasiswa Age Pranata.

Anak jalanan menyatakan pemerintah belum melaksanakan Pasal 34 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara. Buktinya, pengemis dan anak jalanan tidak mendapat perhatian pemerintah sehingga terus hidup terlunta-lunta di tengah ibu kota. (asr)

error: Konten website ini dilindungi!!